Sabtu, 31 Desember 2011

...dan semua yang mendewasakan

Wow, 2011 hampir lewat ya
udah tinggal ngitung jam aja

2011-mu gimana?
kalo 2011 saya sih biasa aja tuh

tapi bo'ong.

hehe

walaupun ngga seberat 2010 yg sudah saya anugerahi sebagai "the darkest year of my life" (dan semoga ga akan ada yg menggantikan)
tapi 2011 tetep aja berat juga,
cuma mungkin karena saya udah cukup mendapat dera dan siksa yang lebih dahsyat di tahun sebelumnya (wuopooooo)
jadi yaaa taun ini frekuensi meweknya menurun secara signifikan dan bermakna, dimana p<0,05

au ah, dhik

kalo 2010 kemarin drama hidup saya mengusung tema percintaan dengan genre tragis-romantis (aihsedapdhika)
tahun 2011 ini temanya lebih ke 'pencarian-jati-diri-seorang-wanita-karir-dengan-pekerjaan-berjobdesk-abstrak'

eh, emang ada ya jenis tema gt?

intinya kalo taun ini semua tentang kerjaan, kerjaan, kerjaan
masa siiih?
ya ada sih yang lain. dikit tapiii
ahmasaaaa? yang beneeerrr?
aaah malu aah :")

*tampardirisendiri*
fokus dika!!

baiklah
sebenernya dari tadi sih saya cuma mau nulis seperti di bawah ini:


saya pernah baca sebuah quote:
some goodbyes are better without words

tapi saya rasa ini pengecualian
melepasmu tidak mungkin tanpa kata


Dear 2011,

terimakasih ya buat semua
asa. 
prasangka.
ragu.
rindu.
benci.
dusta.
tawa. 
tangis.
bahagia. 
lara.

cinta salah sasaran.

kesalahan. 
demi kesalahan.

...dan semua yang mendewasakan.

terima kasih.


Cheers :)
dhika

Rabu, 28 Desember 2011

All I want for Christmas is you

I just want you for my own
more than you could ever know
make my wish come true
Baby, all I want for Christmas is you....

 
Sudah 3 minggu berlalu sejak deretan kafe di sepanjang jalan ini semua mulai memutar lagu berbau Natal setiap malam. Membosankan.

Tapi khusus malam ini, aku menarik kembali statement terakhirku barusan. Sama sekali tidak membosankan. Pertama, karena sekaranglah malam yang paling tepat untuk memutar lagu-lagu itu, malam yang konon katanya adalah malam kudus. 

Kedua, karena aku mendengarkannya bersamamu.

Entah apa yang terjadi jika tadi aku tidak mengajakmu keluar makan. Sendirian di malam natal, jauh dari rumah, tak ada pohon natal, tak ada jamuan makan malam sekeluarga, dan tak ada menyanyi lagu natal bersama rasanya adalah alasan yang cukup. Untuk bunuh diri.

"Sedih ngga malam natal gini sendirian?" kamu seakan bisa membaca pikiranku.
"Enggaklah. Biasa aja." jawabku sembari menghisap batang rokok ketiga malam ini.
"Masa sih? Malam natal sendirian, jauh dari rumah, ngga ada pohon natal, ngga makan malem rame2 sama keluarga, ngga nyanyi2 lagu natal bareng gitu kamu ngga sedih?"

Aku curiga jangan-jangan kamu keturunan cenayang.

"Sedih sih, tapi dikit."
"Kalo aku jadi kamu udah bunuh diri kali ya"

Sepertinya kamu memang keturunan cenayang.

"Harapanmu buat Natal kali ini apa?" tanyamu lagi. Pertanyaan yang terlalu mudah. 
"Aku ingin bisa menghabiskan malam2 natal selanjutnya bersamamu." jawabku. Dalam hati. Tentu saja. Aku tidak akan mungkin mengatakannya.

"Hmmm, apa ya?"

Lalu ada jeda kurang lebih 5menit.

"Apaaaaa, aku nungguin jawabannya tauuu."
"Aku ingin ketemu Santa"
"Hah? Kamu percaya kaya gituan? Santaklaus?"
"Aku kan ngga bilang aku percaya, cuma bilang pingin ketemu."
"Ya tapi kan kalau sampai pingin ketemu berarti kamu percayaaaa..."
"Ya justru itu nunjukin aku ngga percaya. Karena ngga percaya jadi pingin ketemu buat membuktikan. Setelah ketemu beneran, baru bisa percaya"
"Terserah kamu deh!" Kamu memasang wajah dongkol yang dibuat-buat. Manis sekali. "Kenapa pingin ketemu santa?"

Aku mengambil nafas agak panjang sebelum menjawab.

"Untuk meyakinkan bahwa ada hal-hal yang sepertinya tidak mungkin, bisa menjadi mungkin."
"Maksudnya?"
"Santa kan cuma dongeng, ngga mungkin bener ada atau nyata. Tapi kalau sampai aku beneran ketemu dia, artinya akan ada ketidakmungkinan-ketidakmungkinan lain yang bisa jadi kenyataan"
"Duh, ribet bener ya ngomong sama kamu. Bahasanya beraaaat."
"Hahaha" Aku tertawa basa-basi.

"Kriiing!!" Tiba-tiba handphonemu berdering.

"Halo, assalamualaikum..." dan kamu pun berjalan menjauh. Cukup untuk membuatku tahu siapa yang menelpon.

"Aku harus balik nih. Bentar lagi dia jemput ke sini."
"Oh, oke ngga papa kok."

Sebelum pergi kamu tersenyum beberapa saat, menatapku, dan berujar "Selamat Natal ya"
Ucapan itu terasa sangat indah karena kamu yang mengucapkan, bukan orang lain. Tapi sekaligus ironis, karena keluar dari mulut seorang gadis yang justru tidak merayakan natal.

"Hiii, kan ngga boleh kamu ngucapin selamat natal, dosa lho ntar" aku menggodamu.
"Ini atas nama Tri Kerukunan Umat Beragama poin pertama tauuuuu"

Lalu kita tertawa bersama untuk beberapa saat.
 
"Semoga ketemu Santa-nya ya" Kamu mengecup pipiku sekilas sebelum akhirnya berjalan meninggalkan kafe.

Ah.
Rasanya Santa tidak perlu datang.
Ini sudah lebih dari cukup.

Dari jendela kafe aku bisa melihatmu menunggu di trotoar depan. Tak lama mobilnya muncul dan berhenti tepat di depanmu. Dia muncul dari dalam mobil, membukakan pintu untukmu. Menggenggam tanganmu. Mengecup keningmu.

Tidak.
Aku tarik kembali kata-kataku barusan.

Santa harus datang.
Dan aku harus bertemu dengannya.
Siapa tahu setelah itu ada ketidakmungkinan lain yang bisa diwujudkan.


Seperti misalnya,
menghabiskan malam2 Natal selanjutnya
bersamamu.

Minggu, 11 Desember 2011

I love u, December

Saya selalu suka bulan Desember! :D
entah kenapa, tapi bulan ini rasanya selalu memberi semangat tersendiri 
bukan buat saya aja sih kayanya, buat semua orang, 
Eh, iya ga sih? 

mungkin karena bulan terakhir di suatu tahun ya, 
jadi rasanya Desember adl saat yg tepat untuk sedikit mengedurkan urat saraf setelah 11 bulan berjuang membanting tulang di tengah kerasnya perjuangan hidup (halah)
dan mungkin karena, kalo Desember datang artinya udah dekat sama tahun yang baru!
rasanya excited aja menyambut sesuatu yg baru, resolusi baru, semangat baru

saya suka  bulan Desember udah dari kecil
mungkin lebih tepatnya suka Desember karena ada Natal ya
walaupun ga merayakan, tapi menurut saya libur Natal selalu menyenangkan dan sgt saya nantikan
waktu kecil sih alesan sukanya sederhana: pas Desember apalagi deket2 Natal itu banyak film kartun dan film2 keluarga yg bagus2 di tipi
hihihihi, bocah bgt ya alesannya. bodo ah

trus jaman sekolah dan kuliah suka karena Desember+Natal biasanya banyak libur
apalagi pas jaman kuliah dulu kan lumayan tuh bisa lamaan mudiknya

trus nih, setelah lulus kuliah dengan predikat CUMLAUDE (penting ya Dhik ditulis?)
entah kenapa bulan Desember ini selalu jadi bulan saya memulai 'hidup baru'
pekerjaan pertama dulu saya mulai kerjanya bulan Desember
pekerjaan kedua juga gt, mulai masuk kerja Desember juga
apakah ini pertanda kelak saya akan memulai "hidup baru" yg bener2 hidup baru bulan Desember juga? :")
soalnya dulu kan suka bilang "ntar aku nikahnya 20-12-2012"
mueheheheee aaaaamiiin 
(sama sapa tapi Dhik? udah ada calonnya belom? | ...oiya ya... #kemudianhening)

Nah apalagi dulu pernah naksir cowo yg lahirnya deket2 Natal dan namanya berbau2 christmas gituuu (cikitiww)
etapi itu udah jaman duluuuuuuu kok, hehe
tenaaaaaaaaaaaaaaang saya sudah move on, pemirsa :'D
tapi gara2 itu jg rasanya saya jadi tambah punya 'ikatan' sama bulan yg satu ini

Kalo Desember tahun ini, bisa dibilang saya juga memulai 'hidup baru', walaupun ngga baru2 amat
karena saya dikasih kesempatan kedua buat membuktikan diri saya. eh ini dalam hal kerjaan ya FYI
berasa kaya mulai lagi dari 0 lagi soalnya 4bulan terakhir emang supermegademotivasi, kerja jg asal jadi aja gt
tapi udah saya niatin ga kaya gt lagi kok
semangat saya membara layaknya dulu pertama dateng ke area, hehe amin

hmmm,
terakhir yg saya suka dari Desember adalah film2 romantis Natal plus lagu2 Natal yg entah kenapa kok menurut saya bagus2 ya :D
sekali lagi saya emang ga merayakan Natal, tp boleh dong nonton film sm dengerin lagunya
kalo film sejauh ini Love Actually, sangat menyentuh pemirsa :')
kalo lagu dulu saya suka All I Want For Christmas Is You (iyaaaa, emang ditujukan buat si Christmas-Birthday-Boy)
Tapi kmrn ga sengaja saya denger lagu Natal lain yg lebih okee
adem banget pas didengerinnya

ini lagunyaaaa....

maap yaa kalo post-nya ga penting (banget Dhik!)
cuma lagi pengen nyampah aja


enjoy your December, people
and I'll enjoy mine :)

Kamis, 27 Oktober 2011

Goodnight and Go

"we'll have drinks and talk about things
any excuse to stay awake with you"


Imogen Heap - Goodnight and Go

Jumat, 14 Oktober 2011

tolong ingatkan selalu saya bahwa:

(#15harimenulisdiblog, day #15: #quote)


no problem is TOO BIG to run away from.

- Charles M. Schulz -

Menjemput Impian

(#15harimenulisdiblog, day #14: #pernikahan)


Indah larik pelangi
Seusai hujan membuka hari
Samar dirajut mega
Garis wajahmu lembut tercipta
Telah jauh kutempuh perjalanan
Bawa sebentuk cinta
Menjemput impian

Desau rindu meresap
Kenangan haru kudekap
Semakin dekat tuntaskan penantian
Kekasih, aku pulang
Menjemput impian

Kau dan aku jadi satu
arungi laut biru
Tak kan ada yang kuasa mengusik haluannya

Kau dan aku jadi satu
Sambut datangku

Sekian lama waktu telah mengurai makna
Cinta kita gemerlap terasah masa
Kan kubuat prasasti dari tulusnya janji
Walau apa terjadi tetap tegak berdiri

Kau dan aku jadi satu
Bersama kita jemput impian


(Menjemput Impian - Kla Project)


ehm,
ini lagu pernikahan saya kelak :)

Rabu, 12 Oktober 2011

rumah masa depan

(#15harimenulisdiblog, day #13: #rumah)

Beramai-ramai orang mengantar kepindahanku.
aku sendiri bertanya-tanya dalam hati, seperti apa ya rumahku nanti?
banyak yang sudah pindah ke sana, tapi tak satupun yg bisa kutanya-tanya
padahal kan aku ingin tau seperti apa di sana
menyenangkan kah?
apakah aku nanti bisa betah?

aah, akhirnya sampai juga.
ini dia rumah baruku.
Sempit, agak pengap, sedikit lembab dan ada bau bunga di mana-mana.
lumayan lah, hanya agak susah buat bergerak saja.

satu-persatu pengantarku pergi
suasana yg tadi ramai dengan isak tangis dan doa2 mulai mereda
lalu mejadi sepi.
sepiiiiiiii sekali.

tiba2 ada dua sosok mendekatiku
"ah, tamu pertamaku"
aku mencoba menyapa, tapi mereka diam saja.
dan tak lama salah seorang dari mereka bertanya:

"Man Robbuka?"



P.S.
dalam ajaran Islam, "Man Robbuka?" diyakini adalah pertanyaan pertama yang akan diajukan oleh Malaikat penanya dalam kubur, yang artinya "Siapakah Tuhanmu?".

Selasa, 11 Oktober 2011

"aku tidak bahagia bersamamu"

(#15harimenulisdiblog, day #12: #mantan)

"aku tidak bahagia bersamamu"

hanya perlu 4 kata itu untuk membuat tulang2ku seakan lepas dari sendi2nya. lemas seketika.

mungkin seperti ini rasanya 'tersambar petir di siang bolong'
ah akhirnya aku tau juga rasanya,
tanpa harus mengalaminya dalam makna denotatif
ha ha ha.
lucu.

dan yang lebih lucu adalah
aku terlambat menyadari bahwa aku jauh lebih menyukai kebohongan yang manis ketimbang kejujuran yg pahit
menyesal sekali tadi aku bertanya "kenapa?" waktu kamu bilang "kita ngga mungkin sama-sama lagi, ti"
harusnya tadi aku tak perlu memaksamu menjawab jujur, sehingga kata2 yg aku dengar barusan mungkin seperti ini: "aku mau serius berkarier dulu"
atau: "kamu terlalu baik buat aku"

atau segala alasan klise lainnya untuk mengesahkan perpisahan ini.

apa saja selain "aku tidak bahagia bersamamu."

***

"Eh ti, apa kabar?"
kamu tampak kaget saat kita tidak sengaja berpapasan di suatu restoran 2 minggu kemudian.
refleks kamu melepas genggamanmu pada wanita di sebelahmu
tapi terlambat,
aku terlanjur melihatnya

Oh, jadi ini alasan dibalik "aku tidak bahagia bersamamu"

***

aku menggenggam erat boneka di tanganku.
"namanya boneka voodoo, apa yg kamu lakukan terhadapnya akan dirasakan oleh orang yg kamu tuju, orang yg namanya kamu tulis di tubuh boneka itu" begitu kata wanita berpakaian serba hitam yang kutemui kemarin malam.

dan tidak sulit menebak nama siapa yg kutulis kan?
hahaha

sementara aku mengambil paku di meja sebelah, kata2mu tempo hari berputar kembali di kepalaku
"aku tidak bahagia bersamamu"

kenapa? kenapa?
KENAPAAA?
padahal aku sangat bahagia bersamamu
nggak adil!!!

hahaha,
tapi tenang
keadilan sebentar lagi akan kutegakkan.

Oke,
jika kamu tidak bahagia bersamaku,
maka kamu tidak boleh bahagia...
bersama....
SIAPAPUN.

lalu kutusukkan paku ke kepala si boneka voodoo.
berulang-ulang.

Senin, 10 Oktober 2011

(hampir) hujan

(#15harimenulisdiblog, day #11: #hujan)


entah bagaimana cuaca selalu tiba-tiba mendung setiap ada kamu.
tapi tidak pernah sampai hujan.

padahal kalau saja turun hujan, banyak sekali yang bisa kita lakukan. Berdua saja.

kita bisa berjalan bersisian di bawah payung yang kaupegangkan.
Dan kamu tiba-tiba menggandengku saat kita akan menyeberang
Hal yang tidak mungkin terjadi di hari biasa, karena selalu kamu berjalan di depan dan aku mengikuti di belakang
Memandangi punggungmu, sambil bertanya-tanya
bagaimana ya rasanya memeluknya

atau aku bisa pura-pura kedinginan
siapa tahu kamu tergerak meminjami jaketmu
lalu bisa kubawa pulang dengan alasan mau dicucikan
dan aku pun punya lebih banyak waktu untuk bisa menciumi wangi tubuhmu

atau mungkin karena terjebak hujan kita berteduh di sebuah emperan
lalu mengobrol tentang apa saja, berdua.
aku membayangkan kamu asik bercerita, sementara aku khusyuk berdoa semoga hujan tak kunjung reda
hanya agar kita bisa bersama lebih lama

atau bisa juga
saat turun hujan kita tidak perlu melakukan apa-apa
selain duduk di sofa, berpelukan, sambil memandang ke luar jendela.
seharian.

entah bagaimana cuaca selalu tiba-tiba mendung setiap ada kamu
tapi sayang
tidak pernah sampai hujan.



So keep me in your bed all day,
nothing heals me like you do

Heather Nova - London Rain (Nothing Heals Me Like You Do)

Minggu, 09 Oktober 2011

29 April 2012

(#15harimenulisdiblog, day #10: #hadiah) 

hari ini tidak istimewa
terbangun seperti biasa
membuka tirai dan jendela
menghirup udara pagi Jogjakarta

hari ini tidak istimewa
membuat sarapan seperti biasa
secangkir kopi dengan tiga sendok gula
membaca koran pagi yg baru saja tiba

hari ini tidak istimewa
malas mandi seperti biasa
berdandan seadanya
lalu bergegas berangkat bekerja

hari ini tidak istimewa
sampai pintu depan kubuka...

dia berdiri di depan pintu
di lehernya ada pita merah jambu
tersenyum dan berkata, "Aku hadiahmu"

***

dua puluh lima
Jogjakarta
bersamanya.

ya,
rasanya hari ini memang tidak istimewa
karena hari ini SEMPURNA

Selamat ulangtahun , Dhika :)









(amiiin ya Alloh)

Sabtu, 08 Oktober 2011

jendela hati

(#15harimenulis di blog, day #9: #jendela)

aku berdiri di depan pintumu.

mengetuk tapi tak ada jawaban
menunggu pun tampaknya tidak akan kau bukakan

sudah ada seorang di dalam
untukku tak ada lagi ruang

maka aku memilih di sini saja
di tempatku sekarang berada
mengintip dari balik jendela.



P.S.
dan itu sudah lebih dari cukup
sungguh :)

Jumat, 07 Oktober 2011

MEMO di Pintu Kulkas

(#15harimenulisdiblog, day #8: #pesan)

Suatu pagi di sebuah pintu kulkas

MEMO
From: Mama
To : Kakak

1. Bekal kamu ada di lemari dapur
2. Jangan lupa nanti les jam 3
3. Mama lembur, pulangnya malem

Malamnya, di pintu kulkas yang sama

MEMO
From: Kakak
To: Mama

Lembur lagi. Kapan sih Mama ga lembur?
Tadi malem juga pulang pas kakak udah tidur. SEBEL.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali di pintu kulkas

MEMO
From: Mama
To: Papa

1. Mama berangkat duluan, pake taksi. Ada yg mesti dikerjain
2. Jangan lupa sarapan sama si Kakak

Satu jam kemudian, di bawah memo sebelumnya.

MEMO
From: Papa
To: Kakak

Papa buru2. Jangan lupa sarapan.

Setengah jam kemudian.

MEMO
From: Kakak
To: Mama dan Papa

gak Mama gak Papa, sama aja. huh.

Keesokan paginya. Masih di pintu kulkas yang sama.

MEMO
From: Mama dan Papa
To: kakak

1. bekal kamu ga sempet mama siapin, di atas meja ada duit buat jajan
2. coba dicek lagi di jadwal kamu, sore ini ada les atau engga
3. Mama dan Papa lembur

Malam harinya, di pintu kulkas

MEMO
From: Kakak
To: Tuhan

Tolong buat Mama sama Papa dipecat aja, ya Tuhan
biar lebih sering di rumah nemenin kakak
amin.

MEMO
From: Kakak
To: Mama dan Papa

kakak bosen ngobrol sama KULKAS!

Kamis, 06 Oktober 2011

aku, kamu dan telur dadar

(#15harimenulisdiblog, day #7: #telur dadar)


     Minggu pagi kita selalu seperti ini. Duduk berhadapan untuk sarapan. Aku, kamu dan telur dadar. Lalu kita berbicara tentang apa saja.

     Kamu biasanya belum cuci muka. Kadang berpiyama yang memang sengaja kau simpan di tempatku, "Buat inventaris" katamu. Kadang dengan baju kemarin malam, belum sempat diganti karena kita mengobrol sampai ketiduran. Kadang mengenakan kemejaku yang kelonggaran, sementara baju-bajumu di lantai masih berserakan. Sisa-sisa kebersamaan kita semalam.

"Kenapa telur dadar melulu?" protesku suatu ketika.
"Soalnya cuma itu yang gue bisa masak"
"Ya kamu belajar kek"
"Kepikiran juga sih, eh apa gue les masak aja ya, Ka?"
"Ya ngga usah sampe les segala. Lebay."
"Iiiiih, ya gapapa kali, Kaa. Kan katanya the way to a man's heart is through his stomach. Jadi Ka, untuk mendapatkan hati lelaki itu harus bisa memuaskan perutnya dulu."
"Perut ke bawah sedikit mungkin lebih tepatnya"
"Mesum!" katanya sambil melempar tissue ke wajahku.
"Mesum is my middle name."

     Dan kami pun tertawa bersama beberapa saat sebelum kembali diam menikmati telur dadar.

***

"Ka, malem ini gue ga nginep yaa"
"Kenapa? Tumben." Aku berusaha menampilkan mimik wajah sewajar mungkin.
"Gue mau ngedate Kaa! Yaaayyy! Ya ampun Kaa, setelah 3 bulan malem mingguan sama lo doank akhirnya ada juga yg ngajakin gue ngedate"
"Hah? Siapa? Ada gitu yang mau ngedate sama kamu?"
"Kaaaa, lo nih bukannya seneng gue akhirnya laku. Lagian kan biar lo ga ada yang gangguin nonton bola malem minggu"
"Iya sih. Tapi kan ngga seru juga abis nonton pertandingan olahraga tidak dilanjutkan dengan 'berolahraga'" aku memberi penekanan pada kata terakhir.
"Hahaha, elo mah mesum mulu mikirnya, ka"
"Mesum is my middle name. Iya deh, pergi sana, jarang2 nih ada lelaki khilaf"
Dia memukul lenganku pelan.

     Malamnya dia mampir. Aku agak kaget. Sekaligus senang. "Ga jadi ngedate?"
"Aduh Kaa. I need your help. Saking lamanya ga ngedate gue bingung banget. Nervoussss. Gini nih nasib jomblo lapuk." Dia masuk dengan membawa sebuah tas besar.
"Lah, katanya ga nginep malah bawaan kamu seabreg"
"Aku bingung Ka mau pake baju apa"

     Adegan selanjutnya adalah dia bolak balik ke kamar mandi, mencoba berbagai jenis dress yang dia bawa, kemudian keluar untuk menanyakan pendapatku. Yang biasanya hanya aku tanggapi dg "hmmm".
"Atau yang ini aja kali ya, Ka" katanya dari dalam kamar mandi. Ini adalah gaun ke-13 yang dia coba. Aku kembali hanya ber-hmm sambil tetap membolak-balik koran mencari artikel "Acara Hari Ini"
"Tadaaaaaa" Dia keluar dengan dress hitam selutut. Yang harus kuakui membuatnya tampak, ehm...menggoda.
"Ini dress andalan gue, Ka. Bagus kaaan?" katanya dengan nada pamer.
"Hmmm, lumayan. Coba buka." alisku kunaikkan satu.
"Hahahaa, Kaaaa, dasar mesum lo!"

     Tak lama dia siap dengan make-up lengkap. Iya, dia berdandan. hal yang tak pernah dia lakukan saat bermalam minggu denganku.
"Ka, aku titip baju-bajuku dulu ya. Kapan-kapan aku ambil deh" Aku menjawab dg mengacungkan jempolku, lalu aku mengantarnya sampai pintu. Sebelum keluar dia berbalik sejenak

"Oiya, di kulkas lo masih ada telor tuh, buat sarapan lo besok, Ka. Kemaren gue belinya agak banyakan, kirain bakal melewatkan banyak malem minggu sama lo, hehe"

***

     Dan esoknya aku memasak telur dadar. Sarapan. Sendirian.

     Dan menyadari betapa aku kesepian.

***

"Kaaa"
Minggu pagi itu tiba-tiba dia datang lagi. Setelah 4 minggu pagi yang aku lewati hanya bersama telur dadar.

"Lagi ada siapa di dalem?" katanya sambil melongokkan kepala ke dalam.
"Ga ada siapa2." jawabku sambil membuka pintu lebar-lebar.
"Hah? Tumben, Ka. Dulu jaman2 sebelum gue rajin nginep sini bukannya lo tiap malem minggu selalu bawa wece-wece"

Jangan sampai dia tahu seleraku pada perempuan sepertinya sudah hilang. Kecuali untuk perempuan yang satu ini, yang sekarang nyelonong masuk ke dapurku dengan sekeranjang belanjaan.

"Mau ngapain?"
"Diiih, galak amat. Gue cuma mau ambil baju2 gue!!! Puass?? Udah lama ga ketemu bukannya bilang kangen kek, peluk2 gue kek."

Jangan sampai dia tau sejak membuka pintu tadi aku berusaha sekuat tenaga menahan diri untuk TIDAK melakukan KEDUAnya.

"Hahaha, sensi banget. Lagi dapet?" jawabku asal. Dia tidak memperdulikan dan mulai mengeluarkan satu persatu belanjaannya. Sayur mayur, daging cincang, bumbu2 dapur....

"Jiailah, Nona Telur Dadar mau masak beneran?"
"Haha, sialan lo. Iya nih, rencana gue mau praktekin hasil les masak gue"
"Hah? Kamu beneran les masak??"
"Iya kaaa...si Randy tuh ga terlalu suka makan di luar, makanya gue belajar masak. Terus pengen masak buat dia malem minggu depan"
"Trus masaknya masa udah dari sekarang? Kamu mau kasi dia masakan basi?
"Hahaha....Kaaaaa, lo tuh emang sahabat gue paling lucu. Ya enggalah, ini percobaan dulu, ntar lo cobain ya  Ka, enak apa engga, terus kurangnya apa, terus..."

     Dia lalu berceloteh panjang lebar, tapi yg berputar di kepalaku hanya kalimatnya "Lo tuh emang sahabat gue paling lucu". Jadi 3 bulan kemarin kami bersama tiap malam minggu, dan berlanjut sarapan bersama tiap minggu pagi, dan dia bermalam di tempatku (baik itu bermalam dalam tanda kutip, atau bermalam dalam arti sebenarnya yaitu cuma sekedar numpang tidur), adalah karena dia menganggapku...sahabatnya. Well, OK.


"Ya tapi kenapa mesti sampe pake acara les segala sih?" Entah karena apa tiba-tiba aku sudah membantunya memotong-motong wortel dengan gerakan yang kaku.
"Ya karena seperti yg dulu gue bilang Ka, gue cuma bisanya masak telur dadar, sementara kan the way to a man's heart is through his stomach"


mungkin kata-kata itu ada benarnya.
yang dia tidak tahu, sesungguhnya dia tidak perlu memasak sampai heboh seperti ini
buktinya untuk menuju hatiku,
dia cuma perlu telur dadar.



P.S.
ada yang saya pinjam "sinis dan sok cool"nya
ada yang saya pinjam "mesum is my middle name"nya
ada yang saya pinjam "lumayan, coba buka"nya
Terimakasih para lelaki :D 

Rabu, 05 Oktober 2011

Taman yang Paling Indah

(#15harimenulisdiblog, day #6: #tamankanakkanak)

"taman yang paling indah,
hanya taman kami..
taman yang paling indah, hanya taman kami
tempat bermain, berteman banyak
taman yang paling indah, taman kanak kanak"
:D

gadis kecil itu ikut bernyanyi dengan riang gembira
mulutnya tersenyum lebar,
matanya berbinar-binar,
tangan kecilnya bertepuk dengan penuh semangat

Ia menantikan aba-aba dari Bu Guru
lagu apa yang akan dinyanyikan selanjutnya
tapi suara Bu Guru terlalu jauh, gadis kecil tidak bisa mendengarnya

"Sitiii, lampunya merah!!" ibunya memanggil

segera dia melangkah menyusul ibunya
bergandengan dengan sang ibu yang tengah menggendong adik bayinya
mendatangi satu persatu mobil yang antri di perempatan
"Pak, kasian Pak...buat makan Pak..."
Begitu ucap ibunya di setiap jendela mobil yang mereka ketuk
gadis kecil hanya kebagian tugas memasang muka sememelas mungkin

3..2..1..Lampu hijau, asiiik!

wajah memelasnya seketika ceria
segera dia berlari kembali ke posisi semula
berjongkok di balik pagar sebuah TK dekat perempatan tempatnya bekerja,
memandang ke arah jendela ruangan kelas yg terbuka

Bu Guru tampak mengucapkan sesuatu
mungkin judul lagu selanjutnya
ah, tapi suara Bu Guru terlalu jauh
gadis kecil tidak dapat mendengarnya....

"di sini senang di sana senang" terdengar suara riuh dari dalam sana

Ah! aku tau lagu ini :D
katanya, lalu kembali bertepuk, tersenyum sambil bernyanyi








"Sitiiiiiiiiiii, lampunya merah!!!!"

Selasa, 04 Oktober 2011

flirting

(#15harimenulisdiblog, day #5: #hilang)


"May i help you?"

oh yes, he really is the cutest man alive

yes him.
the new guy in my office,
came 4 days ago.
fresh from the oven :D

his desk is right beside mine
but i really have no idea how to start a conversation with him
i mean, an interesting conversation
not just "hi, what's your name? welcome to the office" or another 'conventional' conversation

I want him to SEE me.
and I know he will
because I know how to make it
ehm, that's why people usually call me an expert teaser :P

so, here I am
in a squating position
pretending looking for something in the floor
whereas what i'm looking for is nothing but his attention


"May I help you?"

I keep quiet. He come closer to my desk.

"Hey, did u lose something, miss?"

I wake up, staring at him for a second....and smiling

"I lost my last name, may I have yours?"







and he's laughing.
GOTCHA :D

Senin, 03 Oktober 2011

block

(#15harimenulisdiblog, day #4: #timeline)

"sayang, km punya twitter tho?"
bunyi sms dari Raras, cewek yg resmi jd pacarku semalam.

"Iya ada say. knp?"
"follow aku donk, ntar aku folbek"
"ok, twitterku @andhika_29. km apa?"
"punyaku @r4z_im03tcek4yi, jangan sampe salah nulisnya ya sayang :* :* "

Hah? busett
WTH.

***

new tweet: stuck in a moment.

1 mention.
@r4z_im03tcek4yi: RT @andhika_29: stuck in a moment.

1 mention.
@r4z_im03tcek4yi @andhika_29 k4mo3h ken4pha sai4nkQuwh?????

reply: itu judul lagunya U2. nulisnya biasa aja donk say, pusing bacanya

1 mention
@r4z_im03tcek4yi: m4sa s3yh? kh4n b1y4r unYo3 y4nk :* RT @andhika_29:itu judul lagunya U2. nulisnya biasa aja donk say, pusing bacanya

reply: pusing bacanya yank, beneran. perasaan km kalo sms jg biasa aja

1 mention
@r4z_im03tcek4yi: LutU k0qh..k4m03h la9ih n9apz y4Nk???? RT @andhika_29: pusing bacanya yank, beneran. perasaan km kalo sms jg biasa aja

1 mention:
@r4z_im03tcek4yi: @andhika_29 kuq 9ak dib4l3s y4nk???????

1 mention:
@r4z_im03tcek4yi: @andhika_29 s1bHuq yuaa y4nk?????

reply: kuliah yank.

1 mention:
@r4z_im03tcek4yi: say4nkQuwh c3uMun9udh eaAAaa :* RT @andhika_29: kuliah yank.

1 mention:
@r4z_im03tcek4yi: kan9en b3udH c4maH cai4ankQuwh @andhika_29 :*

1 mention
@r4z_im03tcek4yi: 4kuwH m3rinDuk4nmuwh.....@andhika_29

1 mention 
@r4z_im03tcek4yi: jan4n lupH4 ma3m yuaa @andhika_29. lupH u :*


TAEEEEEEEEEEKKKKK.


DM to r4z_im03dc3k4yi: "kayanya kita mending udahan aja Ras."
Sent.


"Are you sure want to block r4z_im03tcek4y1?"

YES.




note:
semua akun twitter di tulisan ini adalah fiktif belaka
apabila ada kesamaan itu hanyalah kebetulan semata ;P

Minggu, 02 Oktober 2011

"namamu siapa?"

(#15harimenulisdiblog, day #3: #perkenalan)

halo kamu :D
yang dulu namanya selalu saya sebut dalam setiap doa
yang dulu membuatkan lagu ulang tahun khusus untuk saya
yang dulu selalu membuat saya niat begadang cuma buat chatting semalaman
yang dulu tatapan matanya selalu bikin saya lemes dan deg-degan
yang dulu saya peluk malam2 di depan pagar kosan :")
yang dulu membuat saya selama seminggu terbangun setiap jam 2 malam, hanya untuk menangis sampai pagi.

iya kamuuu :D
yang sampai sekarang namanya masih saya jadiin password untuk semua email dan akun2 social media
yang sampai sekarang masih saya jadiin pembanding tiap ada yang PDKT ;P (and u always win, damn!)
yang sampai sekarang kadang-kadang masih suka saya stalking-in kalo kangen
yang sampai sekarang masih saya hapal nomor handphone-nya
yang sampai sekarang kadang masih suka saya lamunin sambil mikir "kamu lagi apa, dimana, pake baju apa"
yang sampai sekarang.........................

ah sudahlah :D


sebagaimana tema #15harimenulisdiblog
saya hari ini hanya ingin mengingat #perkenalan kita
boleh ya?


waktu itu acara halal bihalal setelah Lebaran. Bulan September. tanggalnya saya lupa.
ah, saya bohong ding. tidak mungkin saya lupa tanggalnya.
dua puluh enam :D
saya pun masih ingat kamu mengenakan baju apa malam itu.
kemeja putih, jeans biru, dan topi pet.
saya ingat semuanya. bahkan saya ingat setiap kata yang kamu ucapkan pada saya malam itu.
(dan malam-malam selanjutnya)

bukan saya sih yang pertama kali "ngeh" sama kamu (atau sama kegantenganmu, lebih tepatnya :D)
teman saya, Dipta, yang pertama kali mendekati saya dan berbisik "Mala, mas yang pake topi pet cakep"
saya ingat saya melihatmu sekilas, quick scanning: cowok (yaiyalaah), tinggi, garis wajah "tegas", kurus tapi cukup berisi, dengan gaya slengekan dan keliatan agak "sengak".
"WOOOWWWW CAKEEP BANGETTT" kata saya dalam hati waktu itu, sambil ngiler2
tapi demi gengsi saya di depan di Dipta, saya cuma bilang "Mmmm, lumayan"
ahahaha

yang kemudian saya tau, kamu adalah teman seangkatan cowok yg lagi deket sama saya waktu itu.
saya ingat kalimat pertamamu ketika saya tengah "dikenalkan" ke geng kalian
"oooh, jadi yang ini tho Hen" katamu sambil manggut2 dan memandang saya dengan alis naik plus gaya sok menilai
sengak dan nyebeliiiiiiinnn
tapi ganteng mampus!!
saya cuma ketawa-ketiwi basa basi, lalu pamit pergi.

lalu entah bagaimana saya, Dipta dan kamu bisa duduk berdekatan.
Eh bukan. kamu duduk, saya dan Dipta berdiri.
saya ingat kamu dan Dipta mengobrol. sementara saya cuma berdiri diam sambil makan snack. lapeeerrr.
nggak lama Dipta pergi. saya tetap di tempat saya dan tetap dengan aktivitas saya (mengunyah - red).
lalu kamu pun menengadahkan wajah, menengok ke arah saya, "HEH!"
saya kaget dan melihat ke arahmu, "ya?"

"tadi belum kenalan, namamu siapa?"



dan sungguh saya tidak pernah tahu
bahwa "namamu siapa?" bisa menjadi kata-kata yang sangat indah,
jika kamu yang mengucapkannya.


P.S.
ah, post ini jadi terlalu panjang kan
saya memang selalu sulit berhenti jika menceritakan tentang kamu.
sama sulitnya dengan berhenti mengingatmu.
sama sulitnya dengan mengingat untuk melupakanmu.

Sabtu, 01 Oktober 2011

50 first saturday nights

(#15harimenulisdiblog, day #2: #malamminggu)


malam minggu #48

Aku menghela nafas panjang.
Kubunyikan bel pintu itu.
Ting tong!
"Haloooo...." Sesosok wajah ceria menyambutku.
"Pah, Mah, kenalin ini Pras, temen kuliahku..." katanya sambil menggandeng lenganku.
Aku mengangguk sopan pada pasangan paruh baya di hadapanku.
"Mari, mari Nak Pras. Silakan Silakan.." Wanita berwajah keibuan itu meyilakanku masuk ke ruang tamu.
Aku duduk di sofa ungu yang nampaknya mulai lapuk. Sudah saatnya diganti.
Suami istri itu masuk kembali ke ruang keluarga. Mengerjakan entah apa.
"Ini malam minggu pertama kita ya, hehehe. Jadi kamu mau ajak aku kemana?" Dia menggelayut manja di bahuku.

Aku kembali menghela nafas. "Terserah kamu aja"


malam minggu #49

Ting tong!
"Halooooo....sini sini masuk, aku kenalin sama mama papa aku"
"Mari Nak Pras. Silakan masuk"
"Ini apel malam minggu pertama kamu yaa...tapi rasanya kaya bukan yang pertama deh. Kayanya seakan kita udah seriiing banget malam mingguan"
Aku tersenyum mendengar kalimatnya barusan.
"Jadiiiiii...kamu mau ajak aku kemana nih?"

....................

"Terserah kamu aja."

***

malam minggu #50

"Kamu harus ya ke sana tiap malam minggu?" tanyanya sambil cemberut.
"Ya mau gimana lagi...." Aku terdiam sambil menunduk, menalikan sepatu ketsku.
"Ya setidaknya buat pengecualian kek untuk malam ini"
Aku menatap wajahnya yang masih bermake-up lengkap. Kebaya putihnya juga belum diganti.
"Nanti kan aku juga pulang..." Kuusap pelan rambutnya yang masih bersanggul.

"Tapi ini bukan malam minggu biasa, anak muda." Dia mulai merajuk.
"Ini tuh malam pengantin kita!"

***

malam minggu #1

Ting tong!
Tanpa kusadari aku senyum senyum sendiri sambil menunggu pintu terbuka.
"Haloooooo...." Dia tersenyum lebar dan langsung meraih tanganku.
"Ma, Pa ini lhooo yang namanya Pras."
Aku mengangguk sopan.
"Oh, Nak Pras. Mari silakan masuk. Kami sudah sering dengar cerita tentang Nak Pras"
Dia tampak tersipu malu "Ah Papa, apaan sih"
Suami istri paruh baya itu kembali masuk ke ruang keluarga.
"Hihihi, ini malam minggu pertama kita ya. Jadiiii, aku mau kamu ajak kemana?" Dia bergelayut manja di lenganku saat kami duduk berdua di sofa ungu di ruang tamu rumahnya.

"Terserah kamu aja."kataku sambil tersenyum memandangnya.

Mobil yang kami naiki melaju perlahan.
Dari arah beralawanan tiba-tiba tampak sebuah mobil lain mendekat ke arah kami. Kencang.
Semakin dekat...

"BRAKKKKK!!!!!!"

Jumat, 30 September 2011

first kiss. last kiss.

(#15harimenulisdiblog, day #1: #ciumanpertama)

Kami baru beberapa jam bertemu.
tapi saya sudah jatuh cinta.
Ah, ternyata cinta pada pandangan pertama itu memang ada

kami baru beberapa jam bertemu.
dan saya tahu kami tidak punya lagi banyak waktu.
entah kenapa, tapi saya merasa begitu yakin akan firasat itu.

saya harus sempat menciumnya.
karena tadi baru sempat memandang saja.
saya.
harus sempat.
menciumnya.

"Bumi mana? Saya mau ketemu..."
tanya saya pada salah satu dari mereka yang berpakaian serba putih itu.
"Sebentar lagi dia ke sini kok" jawab salah seorang dari mereka, entah yg mana.
"Tolong, saya mau ketemu"
saya bisa merasakan air hangat mengalir di pipi saya.
biarlah mereka menilai saya begini lemah.
tapi waktu saya memang tidak lama.
saya harus sempat menciumnya.

tak lama saya melihatnya muncul dari pintu. bersama seorang dg seragam putih.
dia tersenyum.
tampan sekali.

saya raih tangannya,
saya usap wajahnya perlahan, mata, hidung, pipi, bibir...
dan saya daratkan bibir saya di atasnya. lama.

saya melihat dia tersenyum.
tampan sekali.
Ah, dia juga ingin mencium saya rupanya.
saya balas senyumannya

lalu saya tidak tidak melihat apa2 lagi.
hitam.

tapi dari jauh saya masih bisa mendengar banyak suara
"Panggilkan Dokter!!! Cepat!!!"
"tiiiiiiittttttttt..............."
"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un...."
.............

dan samar2 saya mendengar tangisannya.
jangan. jangan menangis.
tidak ada yg perlu ditangisi. saya bahagia.
sungguh.
saya telah bertemu, melihat, dan menciummu.
hanya sekali. tapi itu lebih dari cukup.
sungguh.

dan seolah mendengar suaraku mendadak dia pun menghentikan tangisnya.

dan tersenyum.
tampan sekali.

Anakku, kamu tampan sekali...

Selasa, 20 September 2011

breakaway

Grew up in a small town
And when the rain would fall down
I'd just stare out my window
Dreaming of what could be
And if I'd end up happy
I would pray

Trying hard to reach out
But when I tried to speak out
Felt like no one could hear me
Wanted to belong here
But something felt so wrong here

So I'd pray
I could break away

I'll spread my wings and I'll learn how to fly.
I'll do what it takes till I touch the sky.
Make a wish, take a chance,
Make a change, and break away.
Out of the darkness and into the sun.
But I won't forget all the ones that I love.
I'll take a risk, take a chance,
Make a change, and break away

Wanna feel the warm breeze
Sleep under a palm tree
Feel the rush of the ocean
Get onboard a fast train
Travel on a jetplane
Far away
And break away

I'll spread my wings and I'll learn how to fly.
I'll do what it takes till I touch the sky.
Make a wish, take a chance,
Make a change, and break away.
Out of the darkness and into the sun.
But I won't forget all the ones that I love.
I'll take a risk, take a chance,
Make a change, and break away

Buildings with a hundred floors
Swinging with revolving doors
Maybe I don't know where they'll take me
Gotta keep movin on movin on
Fly away
Break away

I'll spread my wings and I'll learn how to fly.
Though it's not easy to tell you goodbye
Take a risk, take a chance,
Make a change, and break away.
Out of the darkness and into the sun.
But I won't forget the place I come from
I gotta take a risk, take a chance,
Make a change, and break away
Breakaway
Break away

(Breakaway - Kelly Clarkson)

Senin, 19 September 2011

Random. Abaikan.

saya mengetik posting ini saat saya seharusnya sedang mempersiapkan meeting hari Rabu besok
tapi bodo amat lah
seperti biasa pingin cerita tapi gatau sama sapa
too much to tell but no one listened.

jadi ceritanya yg mengalami sindrom tertarik sama "wrong man in the right time and the right place" ini bukan cuma saya.
temen saya (yg profesinya sama dg saya) yg penempatan di pulau lain nan jauh di sana juga. tertarik. sama. pria. berpasangan.
ngooookkkk.

dan kami berdua sadar banget hal ini ga baik
buat semua pihak. terutama sih ya buat kami sendiri.
karena sebenernya kami tahu banget yang nanti akhirnya sakit hati ya kami berdua ini
tapi kok ya tetep aja
huh, dasar wanita, membingungkan betul...
inilah kenapa saya sukanya sama laki-laki *yamenurutlo

lalu hari ini kami memutuskan utk (berusaha) belajar tidak berhubungan dg our wrong men
langkah pertama adalah kami mengubah nama mereka di kontak bbm dengan.....nama atasan kami yang menyebalkan masing2
maksudnya biar males ngajak bbman gitu
biasanya kan tangan udah gatel aja buat ngetik
nah sekarang harapannya, kami jd mikir ulang buat bbm begitu liat nama yg tertera, hahahaa
pemikiran yg bodoh.

sama bodohnya dg kami yg salah pilih orang buat dititipin hati.


tapi taktik itu langsung gagal di hari pertama percobaan, hahahaha
agak aneh jg nanya "kamu lagi ngapain?" dg kontak bbm yg mana nama yg terpampang adalah nama lengkappp pak bos ;P

dan hari ini entah kenapa obrolan dg the wrong man bikin sedih

awalnya karena saya menyebut-nyebut 3bulan waktu saya yg tersisa
atau 4x lagi bertemu dengannya
daaaaaannnn saya seperti baru sadar, 3 bulan lagiiiii
3 bulan dan saya tidak akan bertemu dia lagi
3 bulan dan semuanya selesai.
3 bulan lalu sudah :(

dan obrolan malam ini pun dipenuhi dg:
saya: (ngeluh-ngeluh tentang pekerjaan, seperti biasa) ----> payah
dia: "sabaaaarrr kaaa, 3 bulan lagi"

maksudnya menyemangati sih, tp kok ya sedih gilaaakkk kalo dia yg ngomong
kesannya kaya dia ga sabar aku pergi gitu *yaemangkale

*brb*
*nangis di bawah shower*

tapi.....
apapun yg terjadi 3 bulan lagi,
sebagaimana tweet yg saya RT kemarin malam:
Jika bukan sebagai kekasih, semoga Tuhan masih acap menyilangkan jalan hidupmu denganku; sebagai apapun.

dan seperti draft status bbm yg sampai sekarang tidak pernah berani saya pasang:
if loving u is wrong, I will make us bestfriends.


wooohooo. cakep bet dah.
sok puitis abisss
eror bener saya malam ini, hahaa. bodo.

saya kembali ke jalan yg benar dulu deh, nyiapin meeting
see yaaa people  :*

Minggu, 18 September 2011

Never Quit?

Saya ingat, ketika sedang training pekerjaan saya sekarang, kami (saya dan peserta training lain) diminta menulis "kata mutiara", dan diletakkan di depan meja masing-masing
Waktu itu saya menulis "Never Quit"
Kalo diterjemahkan artinya kurang lebih jangan berhenti, atau jangan menyerah.

Jika ada saat di mana saya harus diingatkan terus tentang kata mutiara tersebut,
Sekaranglah itu.
Saat saya sedang merasa....entahlah....
Rasanya seperti jiwa saya sudah dihisap dementor dan yang tersisa adalah selongsong raga tanpa ada isinya.
Tanpa gairah hidup. Saya seperti zombie.

Lalu saya ingat lagi kata-kata mutiara itu.
Saya rapalkan berulang-ulang seperti mantra
Maksudnya agar alam bawah sadar saya tersugesti, dan nantinya akan mempengaruhi alam sadar saya.

Lalu saya berpikir lagi....

Apakah jangan menyerah untuk saat ini artinya adalah pasrah "nrimo" dan terus menjalani hidup tanpa passion seperti sekarang?
Apakah jika saya memutuskan untuk berhenti dan mencari jalan lain, bisa dikategorikan menyerah?
Apakah saya salah jika mengartikan "jangan menyerah" adalah tidak berhenti untuk mencari kebahagiaan demi diri saya sendiri?
Bukan demi gengsi
Bukan ekspresi kagum orang-orang saat saya menyebut nama perusahaan di mana saya
Bukan demi tatapan iri orang-orang yang melihat kendaraan baru saya

Apakah jika berhenti di sini saya menyerah?
Saya kok merasa dengan begitu saya justru terus melangkah
Karena bertahan di sini artinya jalan di tempat
Saya tidak ke mana-mana.
Dan yang paling "mengerikan", saya tidak bahagia.

Saya ingin bahagia.

Entah bagaimana pendapat Anda,
tap menurut saya, bukan cuma uang yang bisa memberikannya.

Minggu, 11 September 2011

a dream. a question. you.

"5 tahun lagi dalam bayanganmu kamu akan jadi seperti apa?"

pertanyaan itu saya sampaikan bukan tanpa tendensi apa2,

pertama, 
tentunya saya ingin tahu, apa sih impian kamu?
mimpi seorang yang jarang bicara tapi selalu setia mendengarkan keluh kesah saya
selalu mau untuk menyempatkan ketemu tiap sebulan sekali saya berkunjung ke kota tempatmu tinggal 
sekedar menemani saya mengobrol
seorang yang saya tahu hidupnya tidak mudah, bahkan sampai saat ini
seseorang yang saya tahu sayang sekali dg pasangannya (unfortunately itu bukan saya)

kedua,
karena beberapa hari yg lalu saya sempat curhat dg sahabat laki2 saya, 
tentang kamu
ya, saya cerita bahwa (lagi-lagi) saya menyimpan hati di tempat yg tidak seharusnya
yeaah, (lagi-lagi) another "wrong man in the right time"
menurut sahabat saya itu, saya tidak boleh cuma menjadikan kamu target flirting semata tapi mulai memikirkan tentang masa depan (he knows me quite well :p)
saya tidak boleh berkeluh kesah, menunjukkan kesan bahwa saya wanita kuat, santun, keibuan, pokoknya seseorang yg bisa dipertimbangkan untuk menjadi teman menjalani sisa usia (serius, temen saya bilang gitu)
selain itu saya juga harus pelan2 "masuk" ke dalam hidup kamu dg mencari tau ttg kamu, keluarga, kelemahan, semua. Termasuk mimpi kamu.

saya sih ga terus melaksanakan jurus2 itu ya, 
gile aje, santun dan keibuan adalah ga saya banget
sepingin-pinginnya saya dapetin kamu (yg sekarang masih sampai tahap pingin-nggak-pingin), kalaupun akhirnya pun kamu tertarik sama saya (amiiiin.. kapan ya?), saya maunya itu karena saya yg apa adanya
bukannya harus pura2 santun, keibuan, bla bla bla
selain itu saya jg ngerasa jahat banget lah
masa di luar sana ada seorang yg sabar nungguin kamu, gabisa ketemu atau sekedar liat kamu LIVE sampe taun depan
sementara saya di sini memanfaatkan jarak kalian (yg jauh) plus jarak kita (yg deket) dan malah menyusun "strategi" yg menurut saya lumayan "jahat" :(

tapi toh akhirnya saya tertarik juga buat menanyakan ttg impian kamu (selain waktu itu bingung mau nanya apa, hehe)
saya pikir jawaban kamu adalah "pingin jadi manager, punya rumah, mapan, bla bla bla" 
impian khas cowo yg biasanya ga jauh2 ttg karier 
(saya sudah sampling ke 5 orang cowok dan semua jawabannya kaya gitu. dan sepertinya 5 orang cukuplah utk mewakili kaummu, hehe)

tapi ternyata kamu memang "beda", 
dg jawaban yg jauh dari perkiraan saya
dan semakin membuat saya merasa bahwa saya memang belum (atau tidak?) mengenal kamu. 
sama sekali :(


Saya: "5 tahun lagi dalam bayanganmu kamu akan jadi seperti apa?"
Kamu: "Jadi seorang ayah"


Ah, rasanya saya jadi ingin tahu lebih tentang kamu :)
tapi sebenarnya apapun jawaban kamu waktu itu,
apapun, I wish you every happiness. 
Truly.




P.S.
Sayangnya kamu tidak menanyakan hal yang sama ke saya, kalo iya mungkin percakapan itu akan jadi seperti ini:
Kamu: "5 tahun lagi kamu akan jadi seperti apa?"
Saya: "Jadi ibu buat anak2mu"

tsaaahhhh.



Sabtu, 03 September 2011

homeless

siapa yg mudik angkat tangaaaannn???!!! SAYAAA :D

eh, sebelum lanjut nulis maaf lahir batin dulu deh biar afdol
maafkan saya ya saudara2 kalo selama ini selalu nulis yg aneh2 dan ga jelas dan kadang ga meaning
daaaaaan saya berjanji akan terus melakukannya, hahahaa (baca post #1 kalo mau tau kenapa :D)

okee, lanjut lagii
kali ini saya mau cerita ttg pulang2an kampung ini
seperti biasa saya ikut bapak-ibu mudik ke kampung keduanya (yang kebetulan satu kota)
yeeaaahh...yg agak aneh dalam tradisi keluarga saya adalah
kami para anak2 di'paksa' menyebut ritual ini dg 'mudik'
padahal mudik kan artinya pulang ke kampung halaman
nah, kalo kampung halaman kami ya di rumah, kalo ini mah kampung halaman situ
napa kita suruh nyebutnya mudik juga? hah? hah? hah?

*dikutuk jadi batu*

hhhmmm, baiklah sekarang mulai nyampah nulis beneran

Pulang.
entah kenapa saya suka sekali dg kata ini.
(bahkan menuliskannya saja saya sudah merasa nyaman)

FYI dulu awal2 saya ngekos di Jogja, kalo selesai kuliah saya sering pamit dengan bilang "aku balik kos duluan ya"
sampai lama kelamaan, di luar kesadaran, pamitan-selesai-kuliah saya berubah menjadi "aku pulang duluan ya"
saya menggunakan kata pulang. instead of balik-ke-kosan.
artinya saya sudah menganggap kos itu sebagai "rumah" saya.

senang sekali rasanya waktu itu
bayangkan, punya 2 rumah sekaligus,
rumah di Purwokerto (yg bener2 berbentuk rumah) dan rumah di Jogja (yang 'cuma' berupa kamar 2,5 x 2,5 dan berantakan dan panas dan sempit karena banyak barang tapi 'mbetahin'nya setengah mati)

dan bukan cuma itu. karena saya rasa rumah saya bukan cuma 2 itu saja
saat sedang di kamar kos Luluk, atau kamar Nuri, atau kamar kos Disti, atau menginap di rumah Ida, saya juga merasa sedang 'pulang'
saat bersama teman2 saya merasa 'pulang'
saat kerja part-time di gerai Dagadu saya merasa 'pulang'
dan.....saat bersama kamu dulu, walau cuma sebentar, saya juga merasa 'pulang' lho

did u? :)
 
(mungkin karena itu ya, orang yg menciptakan bahasa Inggris membedakan antara 'house' dan 'home'
karena 'home' belum tentu berbentuk bangunan, punya atap punya dinding punya pintu
karena seseorang pun bisa jadi 'rumah')

tapi itu dulu
and life does keep turning
hidup emang bener2 kaya roda yg bisa muter 180 derajat
sekarang rasanya saya kaya Tunawisma,
homeless.

di Purwokerto kok rasanya udah "feels like I don't belong here anymore"
tau kan? rasanya kaya "Iya di sini emang rumahku, tapi ga mungkin juga aku tinggal di sini lagi buat seterusnya"
tau kan? tau kan? tau kan?
(bilang tau pliss, biar tulisan ini ga semakin panjang, haha)

di Jogja juga, udah ga ada siapa-siapa, udah ga ada tempat bernaung
ya ada juga siih sebenernya, tapi rasanya udah ga akan sama lagi
ngerti kan? ngerti kan? ngerti kan?
(bilang ngerti plis)

di ****** apalagiiiiii
ini mah definitely not my home at all, apalagi dg pekerjaan yg kaya gini
mungkin lebih tepat diistilahkan dg "hell on earth"
pokoknya sungguh jauh dari definisi 'home' deh intinya
*mewek*
*caricarilowongandiJawa* 

entah ini 'quarter-life-crisis' saya
entah saya emang lagi mellow galau karena lagi mens dan inget minggu depan musti balik ke 'sana'
dan entah cuma saya yg ngalamin atau orang2 di luar sana juga banyak yg ngerasa kaya gini
yang jelas saya ngerasa homesick
homesick tapi ngga tau kemana harus mudik (hey, it's rhyme :D)

tapi saya putuskan untuk menunggu sajalah
entah menunggu dapet 'home' baru (entah berwujud rumah entah manusia)
entah menunggu pikiran saya yg berubah dan kembali menganggap pwt atau jogja sebagai 'home'
(bahkan siapa tahu pikiran saya berubah menganggap****** sebagai 'home')
entah menunggu seseorang yang menganggap saya sebagai 'home'nya datang :D

saya tunggu apapun yang baik dari-Mu
good things come to those who waits, don't they? :)


backsound: Homesick by Kings of Convenience
"a song for someone who need somewhere to long for...
homesick, 'cos I no longer know...where home is...."



Kamis, 25 Agustus 2011

4 kata sakti

saya ingaaaaaatttt sekali saat saya bekerja part-time jaman kuliah dulu, oleh perusahaan tempat saya bekerja, kami para part-timers selalu diingatkan betapa pentingnya 4 kata sakti
bahkan kami bisa kena 'teguran' dari para 'senior' kalo lupa memakai kata itu saat sedang bicara dg mereka

apa aja sih 4 kata sakti itu?
1. permisi
2. maaf
3. tolong
4. terima kasih

awalnya saya dan teman2 satu angkatan training kadang suka menganggap hal tersebut agak 'lebay'
kalo lupa pake kata sakti sedikit2 'dimarah', sedikit2 kena 'evaluasi'
bahkan kami suka becandaan dg menggunakan ke4 kata sakti itu sekaligus dalam satu kalimat
contoh: 
"Maaf Mala, permisi...boleh minta tolong ambilin kaos desain Jokes Bond ukuran L? terimakasih lho sebelumnya"
(yaa, saya dulu bekerja di perusahaan kaos ternama di Jokja dan dipanggil Mala....ikat :D)

tapi lama2, kami sadar juga betapa 4 kata sederhana itu memang benar2 'sakti'
bayangin aja kalo orang yg minta bantuan ke saya itu bilangnya: "Mala, ambilin Jokes Bond yg L!"
kesannya kaya saya ini babunya aja :(

nah, setelah saya bekerja 'beneran', herannya saya justru jarang sekali mendengar kata2 tsb
entah saya yg expect too much entah orang-orang yg memang kurang familiar dg 4 kata sakti ini...

email: "Dear team, segera kirim blablabla..."
sms: "Report dikirim maksimal Jumat malam ya."

ya memang sih, 
saya memang 'hanya' bawahan
tapi apakah menulis kata "tolong" seberat itu?
Anda cukup mengetik huruf T-O-L-O-N-G
kalo kepanjangan disingkat tlg juga cukup
cuma 3 huruuuufff masyaAlloh
T-L-G

dan puncaknya adalah kemarin, 
bukan hanya dg atasan atau rekan kerja
tapi ternyata dg klien saya pun, saya mengalami perlakuan yang sama
jadi alkisah saya adalah seorang 'petugas lapangan' dimana salah satu tugas saya adalah mengantarkan parsel hari raya (Lebaran-red) ke klien2 saya (ceilaah, gaya bgt bahasanya klien, padahal.... :D)
memang bukan parsel yg 'wah' karena dg jatah parsel dlm jumlah tertentu saya musti pinter 'mecah-mecah' biar semua klien kebagian

ga semua klien memberi reaksi buruk siih
ada yg sangat baiiik, 
bilang 'terima kasih banyak mba, repot2.." bahkan gantian kasih kue atau makanan lain :*

tapiii,
kemarin saat saya mengantarkan ke sebuah ruangan di RS
tanggapan yg diberikan saat saya memberikan parsel adalah....

"Ga ada yg lebih kecil lagi parselnya, mbak??"

(diucapkan dg wajah yg sangat sanggup merusak pahala puasa siapa pun yg melihatnya)
dg gaya becanda saya (belagak) tertawa sambil bilang "HAHAHA, ini udah yg paling kecil bu...

saya mikirnya ya udah untung jugaaah GHUEH kaseeeh
padahal, klien yg itu belum pernah bantu saya apa2 :'(
ngaca dong buuu!!!

(inhale.....exhale....fiuuuuhhh...)

saya gak gila hormat....
saya juga gak ingin orang ngomong sama saya dg ke4 kata sakti itu sekaligus kaya jaman part-time dulu
satu dari 4 saja sudah cukup.
tapi apakah bilang "terimakasih" sungguh seberat itu?
bahkan mahasiswa aja tau bahwa kata itu 'penting'
kenapa orang2 yang mengklaim diri mereka lebih dewasa justru sulit sekali mengucapkannya?

sekali lagi, saya gak gila hormat....
ya memang sih, saya hanya 'sales susu' , rep, apa aja deh panggilannya
dan saya jg cm field force, bawahan, 
tapi kan saya juga manusia.

saya gak minta banyak kok sebagai manusia
saya hanya ingin....
dimanusiakan.


itu saja.


Jumat, 12 Agustus 2011

Taurus Triangle

YAKK
akhirnya kemaren ga nulis blog juga
dan judul blog ini pun hanya jadi sekedar judul
hahahaaa, bodo ah
blog sendiri ini, suka-suka aku donk

yaudah mumpung hari ini inget buat nulis, mari mulai menyampah :D

mmm,
pada percaya sama ramalan zodiak ga?
kalo aku percaya.
bagian yg bagus2 aja tapi, hahaha
abis kadang ramalan2 pada suka ngaco

contoh:
Ramalan       : 'Cewek Aries paling gak suka dibohongi'
Cewek Aries  : Ya ampuuun, bener bangettt. ini ramalannya jitu banget seehh
Saya              : Lu kata cewek Taurus suka dibohongi?? *alisnaiksatu

yang kaya gitu2 saya rasa mah bukan ramalan namanya.

tapi saya lumayan percaya lho kalo orang dg zodiak sama, biasanya punya kecenderungan cocok dg zodiak2 tertentu
Misal nih, zodiak saya Taurus, konon cocok sama zodiak Virgo dan Capricorn. eeeh, entah kenapa rata2 temen saya yg ketemu-langsung-nyambung biasanya emang dari 2 zodiak itu
sahabat2 saya rata2 orang Virgo
Bapak Ibu saya orang Capricorn
dan...ehm, cowok terakhir yg saya taksir juga Capricorn (I miss u by the way, hahaha)

ada yg aneh juga nih soal zodiak
saya, berdasarkan pengalaman di lapangan, suka bgt sm karakter cowok2 Aquarius. rata2 mereka sabar, nyenengin dan saya nyambung (walopun di ramalan2 konon kami ga terlalu cocok, but I heart Aquarius boys)
Tapiiii entah kenapa cewek2 yg saya sebel biasanya berzodiak aquarius (rata2 centil2 caper nyebelin gt, tapi emang cantik2, hahaaa sirik yah)

Ada lagi,
saya juga sering justru kurang cocok sama sesama cewek Taurus
padahal kalo sama cowo Taurus biasanya nyambung banget
yaitu mah emang elunya gatel, maunya sama cowo doank ;P


Eh, tapi serius lho
ini juga inti cerita yg mau saya share pada kesempatan kali ini *berasapidato

Jadi ceritanya saya sedang agak sedikit tertarik, tolong itu digarisbawah bagian agak-sedikitnya ya, hehe
oke, diulang
saat ini saya sedang agak sedikit tertarik sama seorang pria Taurus
ga tertarik yg gimana2, tapi berhubung di tempat saya sekarang sangat minim pria tampan, jadi ada yg bening sedikit langsung excited, hihihi

cowok yg kurang beruntung itu secara fisik masuk tipe saya lah
selera musik mirip2laah
selera film 11-12
selera humor beda2 tipis tapi masi nyambung
intinya: cocok :D

tapiiiii si cowok Taurus ini, sungguh amat sangat disayangkan, udah punya pacar
Dan awet.
Dan kayanya si cowo sayang banget sama cewenya.
Dan mereka lagi LDR.
Dan tapinya tetep langgeng bin lengket kaya perangko.

Bikin iri aja, CUIH.
hahaha becanda

Si cewek ternyata bernaung di bawah zodiak yg sama juga. sama kaya saya, sama kaya si cowo. Taurus.
kalo aku ketemu sama dia dijamin ga cocok deh, hehehe
Laluuuuu, berhubung saya memiliki jiwa psikopat, saya pun stalking si cewe
cari tau akun2 dunia mayanya, googling nama si cewe itu -----> psikopat abis

dan akhirnya saya menemukan blognya.
dan setelah saya baca....saya menemukan sesuatu
bahwa kami berdua mirip

dari gaya tulisan,
cara berpikir
curhatan2 yg rata2 isinya banyak-ngeluh-ga-bersyukur-padahal-tau-itu-ga-baik-tapi-tetep-dilakuin
nyinyirnya dia
cara dia membahasakan perasaannya ke cowo itu
mirip. banget. sama. saya.
asli.
saya kaya lagi baca tulisan curhatan saya di kehidupan lain

walaupun masih terkaget2, tapi saya bisa menarik kesimpulan dan hikmah dari penemuan itu (halah)
bagi saya itu bisa berarti 2:

1. bahwa secara umum memang ada kesamaan sifat dari tiap2 zodiak.
saya dan si cewek ini contohnya. saya jadi paham kenapa saya ga pernah cocok sama cewek Taurus. kenapa? karena kami terlalu sama. sama2 keras kepala, sama2 mau menang sendiri. ga akan klop.
kalo sama cowok Taurus kok bisa cocok? ya iyalaaah, cowok sama cewe mah kutubnya aja udah beda, jadi sama zodiak apapun, pasti reaksi alamiahnya adalah tarik menarik (yg entah kenapa kok saya selalu saya jadi pihak yg tertarik)

oke, itu pasti pemikiran yg paling ngga ilmiah ttg zodiak.
whatever.

2. ini pemikiran yg bikin saya sedih tapi sekaligus semakin meningkatkan rukun iman ke-6 yaitu percaya akan adanya Qodo dan Qodar (halah)

kalau,
kalau saya yg ketemu duluan sama cowo itu
kalau sayalah yg pertama punya kesempatan deket sama dia
mungkin,
mungkin sekarang saya yg namanya selalu dia sebut di akun jejaring sosialnya
mungkin sekarang saya yg selalu dia kasih lagu2 romantis-tapi-gak-norak-ples-bikin-melting

haha
saya paling benci kata kalau dan mungkin
soalnya saya gak suka ketidakpastian
dan dua kata itu identik dg ketidakpastian

tapi kalo menyangkut perasaan memang yang ada cuma ketidakpastian
hari ini sayang. besok2?
who knows?
hari ini benci banget, taunya taun depan malah orang itu yg kamu nikahi.

ada Tuhan yg Maha Membolak-Balikkan Hati

sama halnya kaya cerita saya
mungkin saat ini si pria Taurus cuek sama saya, cuma nganggep teman, dan sayang bgt sama cewenya
tapi bulan depan? 3 bulan lagi? taun depan?
who knows :)

siapa tahu,
iya gak?



*siapa tahu dia tetep nganggep saya teman trus nikah sama cewenya*
*nangis di pojokan*

Rabu, 10 Agustus 2011

What a day!

debat penuh emosi jiwa
angkut2 menguras tenaga
macet menguji kesabaran
kangen tak berkesudahan

not in the mood for writing.
sorry.

Selasa, 09 Agustus 2011

thank God I found them!



satu dari sedikit beberapa hal yang membuat saya bertahan. Teman :)


walaupun kenal belum ada setaun,
walaupun belum tentu 6bulan sekali ketemu,
walaupun ketemu pun suka dibentak-bentak, huhuu dasar Ramsi galakk! >:(
walaupun (mungkin) belum akrab2 banget (yaiyalaah, baru jg kenal berapa bulan)
tapi saya bersyukur sekali dipertemukan dengan mereka

halo Ramsi, Nindi, 
terimakasih untuk tidak pernah membiarkan saya (merasa) sendirian :')

miss you both :*

di sela-sela bikin laporan

yaaah...kemarin saya lupa nulis blog :(

tuuh kan...betapa saya sungguh pemalas dan sulit menaati komitmen *toyorpalasendiri
bahkan komitmen yang saya buat dengan diri saya sendiri
gimana komitmen saya dg orang lain? dg perusahaan?
dg Tuhan? :'((((

Okelah, mari kita jadikan hal ini sebagai pembelajaran:
besok2 jangan lupa sisihkan waktu 1jam buat monolog dg diri sendiri lewat blog.
harus disempatkan. bila perlu ambil jatah jam kerja, bahaha ---> pembelajaran salah kaprah

ini saya nulis saat sedang bikin laporan Business Acument (jangan tanya artinya, saya juga gatau)
saya nulis di sela2 laptop saya yang hang karena buka kebanyakan file Excel

*email masuk*
*pengumuman ga dapet insentif*

dan lagi bete karena kerjaan.

fiuuuhhhh....

yaudah saya nulis yang "bener" tar malam aja deh,
tulisan yg ini hanya utk meminta maaf pada diri sendiri karena kealpaan semalam kok.

bukankah sebelum memaafkan orang lain, ada baiknya kita menyadari kesalahan kita dan memaafkan diri kita sendiri? :)

have a nice day people!

*lanjut bikin laporan*

Minggu, 07 Agustus 2011

an hour a day

Halo!

perkenalkan,
saya bukan penulis.
saya juga ga terlalu suka menulis

tapi beberapa waktu ini rasanya saya sangat butuh menulis
tidak harus menulis sih
yang saya butuhkan adalah apa saja yg bisa membantu mengeluarkan semua pikiran2 ga jelas di otak saya
melukis? saya gak bisa. dan lagi kanvas, cat dll itu kan mahal
jalan2? ga ada waktu. dan lagi bensin, bekal dll itu kan mahal
yoga agar pikiran tenang? maunya, tapi di pulau terpencil ini mana ada tempatnya. dan lagi kalaupun ada....itu kan mahal
curhat? ga ada yg bisa diajak intens ngobrol. temen2 sibuk sendiri2, pacar ga punya (eaaa)

mengingat alasan2 di atas (yg sebenarnya intinya hanya terdiri dari 2 hal yaitu: kere dan jomblo), maka saya memutuskan buat nulis sajah.
kenapa menulis?
1. murah (cuma bayar pulsa modem doank)
2. mudah (tinggal duduk, nyalain leptop, ngetik. selesai)
3. menyenangkan (bisa nulis apa aja, suka2 saya)

ada beberapa alasan lain juga sih
contoh, saya dulu suka nulis di note facebook dan beberapa temen bilang tulisan bagus. menurut mereka  (menurut mereka lho ya) saya punya bakat nulis B) ---> langsung GR

terus, alasan terbaru adalah....
beberapa hari lalu saya sempet flirting sama seorang cowok (hahaha) via bbm.
kami ngobrol seru banget sampai2 dia bilang "You're interesting" (langsung blushing)

saya jawab: "I'm not that interesting, I'm just good at texting"
saya sebenarnya mengharap jawaban: "no, you ARE interesting. would you marry me?" BUAKAKAKAK
tapi inilah yang dia bilang: "Waaah, kalo gitu kamu resign terus jadi penulis aja" (saya waktu itu lagi curhat ttg betapa tidak nyamannya pekerjaan saya-red)

terlepas karena yg bilang kaya gitu adalah cowo cakep, tapi yang jelas saya jadi mikir panjang setelah chat itu (bbm-nya malah ga lanjut lagi)
saya mikir kenapa saya ga coba nulis aja
bukan nulis yang serius macam bikin novel atau karya sastra
tapi nulis apa yg ada di pikiran saya, apapun
ga peduli orang suka atau engga,
ga peduli bagus atau engga

jadiiii
saya pun memutuskan buat menyisihkan satu jam, satu jam saja dari 24jam yg saya punya dalam sehari
untuk menulis apa saja. unek2, keluh kesah, kejadian yg saya alami. apa saja
anggaplah ini sarana buat saya untuk ngobrol intrapersonal

saya tidak ingin apa2
saya hanya ingin lebih mengenal diri saya sendiri.
itu saja.

if you like it, READ it, if you don't, LEAVE it :)