Kamis, 27 Oktober 2011

Goodnight and Go

"we'll have drinks and talk about things
any excuse to stay awake with you"


Imogen Heap - Goodnight and Go

Jumat, 14 Oktober 2011

tolong ingatkan selalu saya bahwa:

(#15harimenulisdiblog, day #15: #quote)


no problem is TOO BIG to run away from.

- Charles M. Schulz -

Menjemput Impian

(#15harimenulisdiblog, day #14: #pernikahan)


Indah larik pelangi
Seusai hujan membuka hari
Samar dirajut mega
Garis wajahmu lembut tercipta
Telah jauh kutempuh perjalanan
Bawa sebentuk cinta
Menjemput impian

Desau rindu meresap
Kenangan haru kudekap
Semakin dekat tuntaskan penantian
Kekasih, aku pulang
Menjemput impian

Kau dan aku jadi satu
arungi laut biru
Tak kan ada yang kuasa mengusik haluannya

Kau dan aku jadi satu
Sambut datangku

Sekian lama waktu telah mengurai makna
Cinta kita gemerlap terasah masa
Kan kubuat prasasti dari tulusnya janji
Walau apa terjadi tetap tegak berdiri

Kau dan aku jadi satu
Bersama kita jemput impian


(Menjemput Impian - Kla Project)


ehm,
ini lagu pernikahan saya kelak :)

Rabu, 12 Oktober 2011

rumah masa depan

(#15harimenulisdiblog, day #13: #rumah)

Beramai-ramai orang mengantar kepindahanku.
aku sendiri bertanya-tanya dalam hati, seperti apa ya rumahku nanti?
banyak yang sudah pindah ke sana, tapi tak satupun yg bisa kutanya-tanya
padahal kan aku ingin tau seperti apa di sana
menyenangkan kah?
apakah aku nanti bisa betah?

aah, akhirnya sampai juga.
ini dia rumah baruku.
Sempit, agak pengap, sedikit lembab dan ada bau bunga di mana-mana.
lumayan lah, hanya agak susah buat bergerak saja.

satu-persatu pengantarku pergi
suasana yg tadi ramai dengan isak tangis dan doa2 mulai mereda
lalu mejadi sepi.
sepiiiiiiii sekali.

tiba2 ada dua sosok mendekatiku
"ah, tamu pertamaku"
aku mencoba menyapa, tapi mereka diam saja.
dan tak lama salah seorang dari mereka bertanya:

"Man Robbuka?"



P.S.
dalam ajaran Islam, "Man Robbuka?" diyakini adalah pertanyaan pertama yang akan diajukan oleh Malaikat penanya dalam kubur, yang artinya "Siapakah Tuhanmu?".

Selasa, 11 Oktober 2011

"aku tidak bahagia bersamamu"

(#15harimenulisdiblog, day #12: #mantan)

"aku tidak bahagia bersamamu"

hanya perlu 4 kata itu untuk membuat tulang2ku seakan lepas dari sendi2nya. lemas seketika.

mungkin seperti ini rasanya 'tersambar petir di siang bolong'
ah akhirnya aku tau juga rasanya,
tanpa harus mengalaminya dalam makna denotatif
ha ha ha.
lucu.

dan yang lebih lucu adalah
aku terlambat menyadari bahwa aku jauh lebih menyukai kebohongan yang manis ketimbang kejujuran yg pahit
menyesal sekali tadi aku bertanya "kenapa?" waktu kamu bilang "kita ngga mungkin sama-sama lagi, ti"
harusnya tadi aku tak perlu memaksamu menjawab jujur, sehingga kata2 yg aku dengar barusan mungkin seperti ini: "aku mau serius berkarier dulu"
atau: "kamu terlalu baik buat aku"

atau segala alasan klise lainnya untuk mengesahkan perpisahan ini.

apa saja selain "aku tidak bahagia bersamamu."

***

"Eh ti, apa kabar?"
kamu tampak kaget saat kita tidak sengaja berpapasan di suatu restoran 2 minggu kemudian.
refleks kamu melepas genggamanmu pada wanita di sebelahmu
tapi terlambat,
aku terlanjur melihatnya

Oh, jadi ini alasan dibalik "aku tidak bahagia bersamamu"

***

aku menggenggam erat boneka di tanganku.
"namanya boneka voodoo, apa yg kamu lakukan terhadapnya akan dirasakan oleh orang yg kamu tuju, orang yg namanya kamu tulis di tubuh boneka itu" begitu kata wanita berpakaian serba hitam yang kutemui kemarin malam.

dan tidak sulit menebak nama siapa yg kutulis kan?
hahaha

sementara aku mengambil paku di meja sebelah, kata2mu tempo hari berputar kembali di kepalaku
"aku tidak bahagia bersamamu"

kenapa? kenapa?
KENAPAAA?
padahal aku sangat bahagia bersamamu
nggak adil!!!

hahaha,
tapi tenang
keadilan sebentar lagi akan kutegakkan.

Oke,
jika kamu tidak bahagia bersamaku,
maka kamu tidak boleh bahagia...
bersama....
SIAPAPUN.

lalu kutusukkan paku ke kepala si boneka voodoo.
berulang-ulang.

Senin, 10 Oktober 2011

(hampir) hujan

(#15harimenulisdiblog, day #11: #hujan)


entah bagaimana cuaca selalu tiba-tiba mendung setiap ada kamu.
tapi tidak pernah sampai hujan.

padahal kalau saja turun hujan, banyak sekali yang bisa kita lakukan. Berdua saja.

kita bisa berjalan bersisian di bawah payung yang kaupegangkan.
Dan kamu tiba-tiba menggandengku saat kita akan menyeberang
Hal yang tidak mungkin terjadi di hari biasa, karena selalu kamu berjalan di depan dan aku mengikuti di belakang
Memandangi punggungmu, sambil bertanya-tanya
bagaimana ya rasanya memeluknya

atau aku bisa pura-pura kedinginan
siapa tahu kamu tergerak meminjami jaketmu
lalu bisa kubawa pulang dengan alasan mau dicucikan
dan aku pun punya lebih banyak waktu untuk bisa menciumi wangi tubuhmu

atau mungkin karena terjebak hujan kita berteduh di sebuah emperan
lalu mengobrol tentang apa saja, berdua.
aku membayangkan kamu asik bercerita, sementara aku khusyuk berdoa semoga hujan tak kunjung reda
hanya agar kita bisa bersama lebih lama

atau bisa juga
saat turun hujan kita tidak perlu melakukan apa-apa
selain duduk di sofa, berpelukan, sambil memandang ke luar jendela.
seharian.

entah bagaimana cuaca selalu tiba-tiba mendung setiap ada kamu
tapi sayang
tidak pernah sampai hujan.



So keep me in your bed all day,
nothing heals me like you do

Heather Nova - London Rain (Nothing Heals Me Like You Do)

Minggu, 09 Oktober 2011

29 April 2012

(#15harimenulisdiblog, day #10: #hadiah) 

hari ini tidak istimewa
terbangun seperti biasa
membuka tirai dan jendela
menghirup udara pagi Jogjakarta

hari ini tidak istimewa
membuat sarapan seperti biasa
secangkir kopi dengan tiga sendok gula
membaca koran pagi yg baru saja tiba

hari ini tidak istimewa
malas mandi seperti biasa
berdandan seadanya
lalu bergegas berangkat bekerja

hari ini tidak istimewa
sampai pintu depan kubuka...

dia berdiri di depan pintu
di lehernya ada pita merah jambu
tersenyum dan berkata, "Aku hadiahmu"

***

dua puluh lima
Jogjakarta
bersamanya.

ya,
rasanya hari ini memang tidak istimewa
karena hari ini SEMPURNA

Selamat ulangtahun , Dhika :)









(amiiin ya Alloh)

Sabtu, 08 Oktober 2011

jendela hati

(#15harimenulis di blog, day #9: #jendela)

aku berdiri di depan pintumu.

mengetuk tapi tak ada jawaban
menunggu pun tampaknya tidak akan kau bukakan

sudah ada seorang di dalam
untukku tak ada lagi ruang

maka aku memilih di sini saja
di tempatku sekarang berada
mengintip dari balik jendela.



P.S.
dan itu sudah lebih dari cukup
sungguh :)

Jumat, 07 Oktober 2011

MEMO di Pintu Kulkas

(#15harimenulisdiblog, day #8: #pesan)

Suatu pagi di sebuah pintu kulkas

MEMO
From: Mama
To : Kakak

1. Bekal kamu ada di lemari dapur
2. Jangan lupa nanti les jam 3
3. Mama lembur, pulangnya malem

Malamnya, di pintu kulkas yang sama

MEMO
From: Kakak
To: Mama

Lembur lagi. Kapan sih Mama ga lembur?
Tadi malem juga pulang pas kakak udah tidur. SEBEL.

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali di pintu kulkas

MEMO
From: Mama
To: Papa

1. Mama berangkat duluan, pake taksi. Ada yg mesti dikerjain
2. Jangan lupa sarapan sama si Kakak

Satu jam kemudian, di bawah memo sebelumnya.

MEMO
From: Papa
To: Kakak

Papa buru2. Jangan lupa sarapan.

Setengah jam kemudian.

MEMO
From: Kakak
To: Mama dan Papa

gak Mama gak Papa, sama aja. huh.

Keesokan paginya. Masih di pintu kulkas yang sama.

MEMO
From: Mama dan Papa
To: kakak

1. bekal kamu ga sempet mama siapin, di atas meja ada duit buat jajan
2. coba dicek lagi di jadwal kamu, sore ini ada les atau engga
3. Mama dan Papa lembur

Malam harinya, di pintu kulkas

MEMO
From: Kakak
To: Tuhan

Tolong buat Mama sama Papa dipecat aja, ya Tuhan
biar lebih sering di rumah nemenin kakak
amin.

MEMO
From: Kakak
To: Mama dan Papa

kakak bosen ngobrol sama KULKAS!

Kamis, 06 Oktober 2011

aku, kamu dan telur dadar

(#15harimenulisdiblog, day #7: #telur dadar)


     Minggu pagi kita selalu seperti ini. Duduk berhadapan untuk sarapan. Aku, kamu dan telur dadar. Lalu kita berbicara tentang apa saja.

     Kamu biasanya belum cuci muka. Kadang berpiyama yang memang sengaja kau simpan di tempatku, "Buat inventaris" katamu. Kadang dengan baju kemarin malam, belum sempat diganti karena kita mengobrol sampai ketiduran. Kadang mengenakan kemejaku yang kelonggaran, sementara baju-bajumu di lantai masih berserakan. Sisa-sisa kebersamaan kita semalam.

"Kenapa telur dadar melulu?" protesku suatu ketika.
"Soalnya cuma itu yang gue bisa masak"
"Ya kamu belajar kek"
"Kepikiran juga sih, eh apa gue les masak aja ya, Ka?"
"Ya ngga usah sampe les segala. Lebay."
"Iiiiih, ya gapapa kali, Kaa. Kan katanya the way to a man's heart is through his stomach. Jadi Ka, untuk mendapatkan hati lelaki itu harus bisa memuaskan perutnya dulu."
"Perut ke bawah sedikit mungkin lebih tepatnya"
"Mesum!" katanya sambil melempar tissue ke wajahku.
"Mesum is my middle name."

     Dan kami pun tertawa bersama beberapa saat sebelum kembali diam menikmati telur dadar.

***

"Ka, malem ini gue ga nginep yaa"
"Kenapa? Tumben." Aku berusaha menampilkan mimik wajah sewajar mungkin.
"Gue mau ngedate Kaa! Yaaayyy! Ya ampun Kaa, setelah 3 bulan malem mingguan sama lo doank akhirnya ada juga yg ngajakin gue ngedate"
"Hah? Siapa? Ada gitu yang mau ngedate sama kamu?"
"Kaaaa, lo nih bukannya seneng gue akhirnya laku. Lagian kan biar lo ga ada yang gangguin nonton bola malem minggu"
"Iya sih. Tapi kan ngga seru juga abis nonton pertandingan olahraga tidak dilanjutkan dengan 'berolahraga'" aku memberi penekanan pada kata terakhir.
"Hahaha, elo mah mesum mulu mikirnya, ka"
"Mesum is my middle name. Iya deh, pergi sana, jarang2 nih ada lelaki khilaf"
Dia memukul lenganku pelan.

     Malamnya dia mampir. Aku agak kaget. Sekaligus senang. "Ga jadi ngedate?"
"Aduh Kaa. I need your help. Saking lamanya ga ngedate gue bingung banget. Nervoussss. Gini nih nasib jomblo lapuk." Dia masuk dengan membawa sebuah tas besar.
"Lah, katanya ga nginep malah bawaan kamu seabreg"
"Aku bingung Ka mau pake baju apa"

     Adegan selanjutnya adalah dia bolak balik ke kamar mandi, mencoba berbagai jenis dress yang dia bawa, kemudian keluar untuk menanyakan pendapatku. Yang biasanya hanya aku tanggapi dg "hmmm".
"Atau yang ini aja kali ya, Ka" katanya dari dalam kamar mandi. Ini adalah gaun ke-13 yang dia coba. Aku kembali hanya ber-hmm sambil tetap membolak-balik koran mencari artikel "Acara Hari Ini"
"Tadaaaaaa" Dia keluar dengan dress hitam selutut. Yang harus kuakui membuatnya tampak, ehm...menggoda.
"Ini dress andalan gue, Ka. Bagus kaaan?" katanya dengan nada pamer.
"Hmmm, lumayan. Coba buka." alisku kunaikkan satu.
"Hahahaa, Kaaaa, dasar mesum lo!"

     Tak lama dia siap dengan make-up lengkap. Iya, dia berdandan. hal yang tak pernah dia lakukan saat bermalam minggu denganku.
"Ka, aku titip baju-bajuku dulu ya. Kapan-kapan aku ambil deh" Aku menjawab dg mengacungkan jempolku, lalu aku mengantarnya sampai pintu. Sebelum keluar dia berbalik sejenak

"Oiya, di kulkas lo masih ada telor tuh, buat sarapan lo besok, Ka. Kemaren gue belinya agak banyakan, kirain bakal melewatkan banyak malem minggu sama lo, hehe"

***

     Dan esoknya aku memasak telur dadar. Sarapan. Sendirian.

     Dan menyadari betapa aku kesepian.

***

"Kaaa"
Minggu pagi itu tiba-tiba dia datang lagi. Setelah 4 minggu pagi yang aku lewati hanya bersama telur dadar.

"Lagi ada siapa di dalem?" katanya sambil melongokkan kepala ke dalam.
"Ga ada siapa2." jawabku sambil membuka pintu lebar-lebar.
"Hah? Tumben, Ka. Dulu jaman2 sebelum gue rajin nginep sini bukannya lo tiap malem minggu selalu bawa wece-wece"

Jangan sampai dia tahu seleraku pada perempuan sepertinya sudah hilang. Kecuali untuk perempuan yang satu ini, yang sekarang nyelonong masuk ke dapurku dengan sekeranjang belanjaan.

"Mau ngapain?"
"Diiih, galak amat. Gue cuma mau ambil baju2 gue!!! Puass?? Udah lama ga ketemu bukannya bilang kangen kek, peluk2 gue kek."

Jangan sampai dia tau sejak membuka pintu tadi aku berusaha sekuat tenaga menahan diri untuk TIDAK melakukan KEDUAnya.

"Hahaha, sensi banget. Lagi dapet?" jawabku asal. Dia tidak memperdulikan dan mulai mengeluarkan satu persatu belanjaannya. Sayur mayur, daging cincang, bumbu2 dapur....

"Jiailah, Nona Telur Dadar mau masak beneran?"
"Haha, sialan lo. Iya nih, rencana gue mau praktekin hasil les masak gue"
"Hah? Kamu beneran les masak??"
"Iya kaaa...si Randy tuh ga terlalu suka makan di luar, makanya gue belajar masak. Terus pengen masak buat dia malem minggu depan"
"Trus masaknya masa udah dari sekarang? Kamu mau kasi dia masakan basi?
"Hahaha....Kaaaaa, lo tuh emang sahabat gue paling lucu. Ya enggalah, ini percobaan dulu, ntar lo cobain ya  Ka, enak apa engga, terus kurangnya apa, terus..."

     Dia lalu berceloteh panjang lebar, tapi yg berputar di kepalaku hanya kalimatnya "Lo tuh emang sahabat gue paling lucu". Jadi 3 bulan kemarin kami bersama tiap malam minggu, dan berlanjut sarapan bersama tiap minggu pagi, dan dia bermalam di tempatku (baik itu bermalam dalam tanda kutip, atau bermalam dalam arti sebenarnya yaitu cuma sekedar numpang tidur), adalah karena dia menganggapku...sahabatnya. Well, OK.


"Ya tapi kenapa mesti sampe pake acara les segala sih?" Entah karena apa tiba-tiba aku sudah membantunya memotong-motong wortel dengan gerakan yang kaku.
"Ya karena seperti yg dulu gue bilang Ka, gue cuma bisanya masak telur dadar, sementara kan the way to a man's heart is through his stomach"


mungkin kata-kata itu ada benarnya.
yang dia tidak tahu, sesungguhnya dia tidak perlu memasak sampai heboh seperti ini
buktinya untuk menuju hatiku,
dia cuma perlu telur dadar.



P.S.
ada yang saya pinjam "sinis dan sok cool"nya
ada yang saya pinjam "mesum is my middle name"nya
ada yang saya pinjam "lumayan, coba buka"nya
Terimakasih para lelaki :D 

Rabu, 05 Oktober 2011

Taman yang Paling Indah

(#15harimenulisdiblog, day #6: #tamankanakkanak)

"taman yang paling indah,
hanya taman kami..
taman yang paling indah, hanya taman kami
tempat bermain, berteman banyak
taman yang paling indah, taman kanak kanak"
:D

gadis kecil itu ikut bernyanyi dengan riang gembira
mulutnya tersenyum lebar,
matanya berbinar-binar,
tangan kecilnya bertepuk dengan penuh semangat

Ia menantikan aba-aba dari Bu Guru
lagu apa yang akan dinyanyikan selanjutnya
tapi suara Bu Guru terlalu jauh, gadis kecil tidak bisa mendengarnya

"Sitiii, lampunya merah!!" ibunya memanggil

segera dia melangkah menyusul ibunya
bergandengan dengan sang ibu yang tengah menggendong adik bayinya
mendatangi satu persatu mobil yang antri di perempatan
"Pak, kasian Pak...buat makan Pak..."
Begitu ucap ibunya di setiap jendela mobil yang mereka ketuk
gadis kecil hanya kebagian tugas memasang muka sememelas mungkin

3..2..1..Lampu hijau, asiiik!

wajah memelasnya seketika ceria
segera dia berlari kembali ke posisi semula
berjongkok di balik pagar sebuah TK dekat perempatan tempatnya bekerja,
memandang ke arah jendela ruangan kelas yg terbuka

Bu Guru tampak mengucapkan sesuatu
mungkin judul lagu selanjutnya
ah, tapi suara Bu Guru terlalu jauh
gadis kecil tidak dapat mendengarnya....

"di sini senang di sana senang" terdengar suara riuh dari dalam sana

Ah! aku tau lagu ini :D
katanya, lalu kembali bertepuk, tersenyum sambil bernyanyi








"Sitiiiiiiiiiii, lampunya merah!!!!"

Selasa, 04 Oktober 2011

flirting

(#15harimenulisdiblog, day #5: #hilang)


"May i help you?"

oh yes, he really is the cutest man alive

yes him.
the new guy in my office,
came 4 days ago.
fresh from the oven :D

his desk is right beside mine
but i really have no idea how to start a conversation with him
i mean, an interesting conversation
not just "hi, what's your name? welcome to the office" or another 'conventional' conversation

I want him to SEE me.
and I know he will
because I know how to make it
ehm, that's why people usually call me an expert teaser :P

so, here I am
in a squating position
pretending looking for something in the floor
whereas what i'm looking for is nothing but his attention


"May I help you?"

I keep quiet. He come closer to my desk.

"Hey, did u lose something, miss?"

I wake up, staring at him for a second....and smiling

"I lost my last name, may I have yours?"







and he's laughing.
GOTCHA :D

Senin, 03 Oktober 2011

block

(#15harimenulisdiblog, day #4: #timeline)

"sayang, km punya twitter tho?"
bunyi sms dari Raras, cewek yg resmi jd pacarku semalam.

"Iya ada say. knp?"
"follow aku donk, ntar aku folbek"
"ok, twitterku @andhika_29. km apa?"
"punyaku @r4z_im03tcek4yi, jangan sampe salah nulisnya ya sayang :* :* "

Hah? busett
WTH.

***

new tweet: stuck in a moment.

1 mention.
@r4z_im03tcek4yi: RT @andhika_29: stuck in a moment.

1 mention.
@r4z_im03tcek4yi @andhika_29 k4mo3h ken4pha sai4nkQuwh?????

reply: itu judul lagunya U2. nulisnya biasa aja donk say, pusing bacanya

1 mention
@r4z_im03tcek4yi: m4sa s3yh? kh4n b1y4r unYo3 y4nk :* RT @andhika_29:itu judul lagunya U2. nulisnya biasa aja donk say, pusing bacanya

reply: pusing bacanya yank, beneran. perasaan km kalo sms jg biasa aja

1 mention
@r4z_im03tcek4yi: LutU k0qh..k4m03h la9ih n9apz y4Nk???? RT @andhika_29: pusing bacanya yank, beneran. perasaan km kalo sms jg biasa aja

1 mention:
@r4z_im03tcek4yi: @andhika_29 kuq 9ak dib4l3s y4nk???????

1 mention:
@r4z_im03tcek4yi: @andhika_29 s1bHuq yuaa y4nk?????

reply: kuliah yank.

1 mention:
@r4z_im03tcek4yi: say4nkQuwh c3uMun9udh eaAAaa :* RT @andhika_29: kuliah yank.

1 mention:
@r4z_im03tcek4yi: kan9en b3udH c4maH cai4ankQuwh @andhika_29 :*

1 mention
@r4z_im03tcek4yi: 4kuwH m3rinDuk4nmuwh.....@andhika_29

1 mention 
@r4z_im03tcek4yi: jan4n lupH4 ma3m yuaa @andhika_29. lupH u :*


TAEEEEEEEEEEKKKKK.


DM to r4z_im03dc3k4yi: "kayanya kita mending udahan aja Ras."
Sent.


"Are you sure want to block r4z_im03tcek4y1?"

YES.




note:
semua akun twitter di tulisan ini adalah fiktif belaka
apabila ada kesamaan itu hanyalah kebetulan semata ;P

Minggu, 02 Oktober 2011

"namamu siapa?"

(#15harimenulisdiblog, day #3: #perkenalan)

halo kamu :D
yang dulu namanya selalu saya sebut dalam setiap doa
yang dulu membuatkan lagu ulang tahun khusus untuk saya
yang dulu selalu membuat saya niat begadang cuma buat chatting semalaman
yang dulu tatapan matanya selalu bikin saya lemes dan deg-degan
yang dulu saya peluk malam2 di depan pagar kosan :")
yang dulu membuat saya selama seminggu terbangun setiap jam 2 malam, hanya untuk menangis sampai pagi.

iya kamuuu :D
yang sampai sekarang namanya masih saya jadiin password untuk semua email dan akun2 social media
yang sampai sekarang masih saya jadiin pembanding tiap ada yang PDKT ;P (and u always win, damn!)
yang sampai sekarang kadang-kadang masih suka saya stalking-in kalo kangen
yang sampai sekarang masih saya hapal nomor handphone-nya
yang sampai sekarang kadang masih suka saya lamunin sambil mikir "kamu lagi apa, dimana, pake baju apa"
yang sampai sekarang.........................

ah sudahlah :D


sebagaimana tema #15harimenulisdiblog
saya hari ini hanya ingin mengingat #perkenalan kita
boleh ya?


waktu itu acara halal bihalal setelah Lebaran. Bulan September. tanggalnya saya lupa.
ah, saya bohong ding. tidak mungkin saya lupa tanggalnya.
dua puluh enam :D
saya pun masih ingat kamu mengenakan baju apa malam itu.
kemeja putih, jeans biru, dan topi pet.
saya ingat semuanya. bahkan saya ingat setiap kata yang kamu ucapkan pada saya malam itu.
(dan malam-malam selanjutnya)

bukan saya sih yang pertama kali "ngeh" sama kamu (atau sama kegantenganmu, lebih tepatnya :D)
teman saya, Dipta, yang pertama kali mendekati saya dan berbisik "Mala, mas yang pake topi pet cakep"
saya ingat saya melihatmu sekilas, quick scanning: cowok (yaiyalaah), tinggi, garis wajah "tegas", kurus tapi cukup berisi, dengan gaya slengekan dan keliatan agak "sengak".
"WOOOWWWW CAKEEP BANGETTT" kata saya dalam hati waktu itu, sambil ngiler2
tapi demi gengsi saya di depan di Dipta, saya cuma bilang "Mmmm, lumayan"
ahahaha

yang kemudian saya tau, kamu adalah teman seangkatan cowok yg lagi deket sama saya waktu itu.
saya ingat kalimat pertamamu ketika saya tengah "dikenalkan" ke geng kalian
"oooh, jadi yang ini tho Hen" katamu sambil manggut2 dan memandang saya dengan alis naik plus gaya sok menilai
sengak dan nyebeliiiiiiinnn
tapi ganteng mampus!!
saya cuma ketawa-ketiwi basa basi, lalu pamit pergi.

lalu entah bagaimana saya, Dipta dan kamu bisa duduk berdekatan.
Eh bukan. kamu duduk, saya dan Dipta berdiri.
saya ingat kamu dan Dipta mengobrol. sementara saya cuma berdiri diam sambil makan snack. lapeeerrr.
nggak lama Dipta pergi. saya tetap di tempat saya dan tetap dengan aktivitas saya (mengunyah - red).
lalu kamu pun menengadahkan wajah, menengok ke arah saya, "HEH!"
saya kaget dan melihat ke arahmu, "ya?"

"tadi belum kenalan, namamu siapa?"



dan sungguh saya tidak pernah tahu
bahwa "namamu siapa?" bisa menjadi kata-kata yang sangat indah,
jika kamu yang mengucapkannya.


P.S.
ah, post ini jadi terlalu panjang kan
saya memang selalu sulit berhenti jika menceritakan tentang kamu.
sama sulitnya dengan berhenti mengingatmu.
sama sulitnya dengan mengingat untuk melupakanmu.

Sabtu, 01 Oktober 2011

50 first saturday nights

(#15harimenulisdiblog, day #2: #malamminggu)


malam minggu #48

Aku menghela nafas panjang.
Kubunyikan bel pintu itu.
Ting tong!
"Haloooo...." Sesosok wajah ceria menyambutku.
"Pah, Mah, kenalin ini Pras, temen kuliahku..." katanya sambil menggandeng lenganku.
Aku mengangguk sopan pada pasangan paruh baya di hadapanku.
"Mari, mari Nak Pras. Silakan Silakan.." Wanita berwajah keibuan itu meyilakanku masuk ke ruang tamu.
Aku duduk di sofa ungu yang nampaknya mulai lapuk. Sudah saatnya diganti.
Suami istri itu masuk kembali ke ruang keluarga. Mengerjakan entah apa.
"Ini malam minggu pertama kita ya, hehehe. Jadi kamu mau ajak aku kemana?" Dia menggelayut manja di bahuku.

Aku kembali menghela nafas. "Terserah kamu aja"


malam minggu #49

Ting tong!
"Halooooo....sini sini masuk, aku kenalin sama mama papa aku"
"Mari Nak Pras. Silakan masuk"
"Ini apel malam minggu pertama kamu yaa...tapi rasanya kaya bukan yang pertama deh. Kayanya seakan kita udah seriiing banget malam mingguan"
Aku tersenyum mendengar kalimatnya barusan.
"Jadiiiiii...kamu mau ajak aku kemana nih?"

....................

"Terserah kamu aja."

***

malam minggu #50

"Kamu harus ya ke sana tiap malam minggu?" tanyanya sambil cemberut.
"Ya mau gimana lagi...." Aku terdiam sambil menunduk, menalikan sepatu ketsku.
"Ya setidaknya buat pengecualian kek untuk malam ini"
Aku menatap wajahnya yang masih bermake-up lengkap. Kebaya putihnya juga belum diganti.
"Nanti kan aku juga pulang..." Kuusap pelan rambutnya yang masih bersanggul.

"Tapi ini bukan malam minggu biasa, anak muda." Dia mulai merajuk.
"Ini tuh malam pengantin kita!"

***

malam minggu #1

Ting tong!
Tanpa kusadari aku senyum senyum sendiri sambil menunggu pintu terbuka.
"Haloooooo...." Dia tersenyum lebar dan langsung meraih tanganku.
"Ma, Pa ini lhooo yang namanya Pras."
Aku mengangguk sopan.
"Oh, Nak Pras. Mari silakan masuk. Kami sudah sering dengar cerita tentang Nak Pras"
Dia tampak tersipu malu "Ah Papa, apaan sih"
Suami istri paruh baya itu kembali masuk ke ruang keluarga.
"Hihihi, ini malam minggu pertama kita ya. Jadiiii, aku mau kamu ajak kemana?" Dia bergelayut manja di lenganku saat kami duduk berdua di sofa ungu di ruang tamu rumahnya.

"Terserah kamu aja."kataku sambil tersenyum memandangnya.

Mobil yang kami naiki melaju perlahan.
Dari arah beralawanan tiba-tiba tampak sebuah mobil lain mendekat ke arah kami. Kencang.
Semakin dekat...

"BRAKKKKK!!!!!!"