Selasa, 11 Oktober 2011

"aku tidak bahagia bersamamu"

(#15harimenulisdiblog, day #12: #mantan)

"aku tidak bahagia bersamamu"

hanya perlu 4 kata itu untuk membuat tulang2ku seakan lepas dari sendi2nya. lemas seketika.

mungkin seperti ini rasanya 'tersambar petir di siang bolong'
ah akhirnya aku tau juga rasanya,
tanpa harus mengalaminya dalam makna denotatif
ha ha ha.
lucu.

dan yang lebih lucu adalah
aku terlambat menyadari bahwa aku jauh lebih menyukai kebohongan yang manis ketimbang kejujuran yg pahit
menyesal sekali tadi aku bertanya "kenapa?" waktu kamu bilang "kita ngga mungkin sama-sama lagi, ti"
harusnya tadi aku tak perlu memaksamu menjawab jujur, sehingga kata2 yg aku dengar barusan mungkin seperti ini: "aku mau serius berkarier dulu"
atau: "kamu terlalu baik buat aku"

atau segala alasan klise lainnya untuk mengesahkan perpisahan ini.

apa saja selain "aku tidak bahagia bersamamu."

***

"Eh ti, apa kabar?"
kamu tampak kaget saat kita tidak sengaja berpapasan di suatu restoran 2 minggu kemudian.
refleks kamu melepas genggamanmu pada wanita di sebelahmu
tapi terlambat,
aku terlanjur melihatnya

Oh, jadi ini alasan dibalik "aku tidak bahagia bersamamu"

***

aku menggenggam erat boneka di tanganku.
"namanya boneka voodoo, apa yg kamu lakukan terhadapnya akan dirasakan oleh orang yg kamu tuju, orang yg namanya kamu tulis di tubuh boneka itu" begitu kata wanita berpakaian serba hitam yang kutemui kemarin malam.

dan tidak sulit menebak nama siapa yg kutulis kan?
hahaha

sementara aku mengambil paku di meja sebelah, kata2mu tempo hari berputar kembali di kepalaku
"aku tidak bahagia bersamamu"

kenapa? kenapa?
KENAPAAA?
padahal aku sangat bahagia bersamamu
nggak adil!!!

hahaha,
tapi tenang
keadilan sebentar lagi akan kutegakkan.

Oke,
jika kamu tidak bahagia bersamaku,
maka kamu tidak boleh bahagia...
bersama....
SIAPAPUN.

lalu kutusukkan paku ke kepala si boneka voodoo.
berulang-ulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar