Jumat, 12 September 2014

Arung Jeram

"Kamu terlalu datar. Bersamamu aku seperti naik kapal di lautan yang tenang. Tidak menantang."

Dia diam. Aku tidak tahu apakah kata-kataku tadi menyinggungnya. Yang aku tahu, aku harus mengeluarkan ganjalan ini dari hatiku.

"Kamu maunya aku seperti apa?"

"Aku mau kamu seperti arung jeram. Tidak bisa ditebak. Mendebarkan."

Lagi-lagi dia diam. Aku membuang muka. 

Hanya selang beberapa detik kemudian, tangannya meraih tanganku. Dan semua terjadi begitu cepat saat tiba-tiba saja sebuah cincin sudah melingkar di jari manisku.

"Aku tahu naik kapal di laut yang tenang pasti lama kelamaan membosankan. Tapi tidak ada yang pergi jauh naik arung jeram."

......

Kamis, 11 September 2014

I miss Andy Dufresne and Red

Saya pernah satu kali luar biasa patah hati. 

Tapi bukan hanya karena cinta. Hidup yang mengoyak habis hati saya. Dalam satu waktu kehancuran datang satu persatu. Bertubi-tubi dan saya harus menanggung semua sendiri. 

Saat itu saya benar-benar bingung. Semua begitu gelap.


Namun kemudian ada satu hal kecil yang bisa membuat saya percaya bahwa saya pasti akan bisa melewati semua. Percaya bahwa pada akhirnya saya akan bahagia. 

Hal kecil yang sederhana:
sebuah film.



Film ini sebenarnya pernah saya tonton jauh sebelum insiden patah hati. Dan cukup membekas. Saya suka. Tapi ketika menontonnya dalam keadaan yang berbeda, dalam kondisi hati yang porak poranda, rasanya jauh berbeda. Melegakan. Sepertinya satu dari sekian luka di hati saya sedikit terobati setiap selesai menonton film ini.   

Lucu memang. Karena film pasti hanya buah khayalan manusia, bukan sesuatu yang nyata. Tapi layaknya musik, buat saya film punya daya magis sendiri yang bisa sedikit banyak merubah manusia setelah menontonnya. Itu juga kan yang dikatakan di film Janji Joni :)

Ada beberapa quotes di film ini yang benar-benar menampar saya saat itu, tapi 3 di bawah ini adalah yang tamparannya paling keras:


Kata-kata di ataslah yang saat itu sedikit mem"bangun"kan saya dari keterpurukan. Dan akhirnya membuat saya tidak menyerah, membuat saya terus berjalan sampai bisa melalui semua yang terjadi ketika itu. 

Membuat saya sampai di keadaan yang jauh lebih baik seperti sekarang ini. 

Membuat saya tidak kehilangan salah satu dari hal baik, bahkan mungkin yang terbaik yang pernah ada: 
harapan. 


Thank you for the lessons. 

I miss you both :)

Senin, 25 Agustus 2014

Sepenuhnya Saya

Kadang saya ingin dilahirkan kembali
dengan wajah zooey deschanel
attitude dan selera humor jennifer lawrence
lekuk tubuh jessica alba
kharisma dan kecerdasan marissa anita
suara norah jones
keanggunan kate middleton

Kadang. 

But most of the time saya tahu pasti
yang paling saya inginkan adalah mejadi diri sendiri. 

Karena rasanya
sampai saat ini saya belum pernah sepenuhnya 
menjadi saya.


Minggu, 24 Agustus 2014

Jakarta Siang Ini

Terik

Udara membakar 
layaknya api berkobar

Mengundang keluh setiap manusia di jalan
Menyunggingkan senyum di bibir buruh cucian

Mengoyak raga menjadikannya abu
Layaknya hati yang diterjang cemburu

Hatiku. 


Senin, 30 Desember 2013

Terbang


Sudah lima kali berturut-turut aku bermimpi terbang.

Aku masih ingat setiap detailnya. Awalnya aku merasakan sensasi melayang, kemudian melesat mengudara ke angkasa. Aku merasa bebas. Bebas dan ringan. Perasaan ringan yang menyenangkan. Tapi seketika berubah menyakitkan saat aku terbangun dan menyadari semuanya hanya mimpi. Dan aku tetap sendirian.

"Itu pertanda mau ketemu jodoh." Aku menceritakan tentang mimpiku pada Ayah pagi ini.

Aku sudah menebak kata-kata itulah yang akan keluar dari mulut Ayah. Hal sama juga beliau sampaikan saat dulu aku bermimpi digigit ular, tenggelam di laut, menjadi pengantin, bahkan saat aku bercerita tentang mimpiku dikejar hantu. Semua mimpiku bagi Ayah artinya adalah 'mau ketemu jodoh'.

"Itu kan doa dari Ayah." Ayah mengacak rambutku pelan, seakan bisa membaca pikiranku.

"Amin." jawabku singkat.

"Makanya kalau tertarik sama cowok, move dong. Jangan diam saja. Dulu pun almarhum ibu kamu yang pertama kali inisiatif ngajak nge-date."

Aku hanya memberi anggukan pelan sebagai jawaban.

"Hari ini ke mana?"

"Ke gedung kesenian, Yah. Mau ngeliput pameran foto."


***

Tema pameran foto ini adalah sebuah kejuaraan surfing di salah satu pantai beberapa minggu lalu. Biasa saja. Tidak terlalu istimewa.

Aku berjalan melewati deretan foto-foto para peselancar sambil tetap mencatat di notes kecil yang selalu kubawa kemana-mana.

Kemudian aku sampai di depan foto itu. Foto yang dalam sekejap mampu membuatku menarik kembali kesimpulanku mengenai pameran.

Foto yang sederhana sebenarnya. Tentang seorang surfer yang sedang beratraksi di atas papannya. Yang membuatku terkesima adalah timing pengambilannya yang sungguh tepat sehingga dalam foto itu si peselancar tampak sedang terbang.

Terbang.

Hal yang terus 'menghantui'ku hampir seminggu belakangan. Mungkin karena itulah foto di depanku tampak jauh lebih menarik dibanding semua foto di ruangan ini.

Aku membaca keterangan di bawah foto itu:

Namanya Debur Ombak Selatan.

Oke, orangtua macam apa yang menamai anaknya Debur Ombak Selatan?

Bukan nama asli.

Oh.

Julukan tersebut diberikan atas aksi-aksinya yang memukau. Saat berada di atas papan selancar pria ini tidak menaklukkan ombak, dia menyatu dengan mereka. Dia menjadi bagian dari ombak.

"Aku kelihatan tampan di foto ini." Sebuah suara mengagetkanku. Aku memandangi lelaki yang entah sejak kapan berdiri di sebelahku. Dia balik menatapku sambil menaikkan sebelah alisnya, "Iya, ngga?"

"Boleh tahu nama aslimu?" Aku tidak menjawab pertanyaannya.

"Angga."

"Angga." aku mengulang namanya.

"Patangga. Bahasa Sansekerta."

"Oh, nama yang bagus. Artinya?"

"Patangga artinya terbang. Terbang ke angkasa."

Jantungku seakan berhenti berdetak selama beberapa detik. Kemudian menyusul perasaan ringan yang sama dengan yang kualami lima malam berturut-turut sebelum ini. Hanya saja kali ini aku tidak sendirian.

Dialog dengan ayah tadi pagi kembali terngiang di kepalaku.

"Angga..."

"Ya?"

"Mau ngopi bareng ngga habis dari sini?"




P.S.
Terinspirasi dari quote film (500) Days of Summer:
"I dream sometimes about flying. It starts out like I’m running really, really fast and I’m like superhuman and the terrain starts to get really rocky and steep. And then I’m running so fast that my feet aren’t even touching the ground and I’m floating and it’s like this amazing, amazing feeling. I’m free and I’m safe, but then I realize, I’m completely alone. And then I wake up."  –Summer Finn