"Kamu terlalu datar. Bersamamu aku seperti naik kapal di lautan yang tenang. Tidak menantang."
Dia diam. Aku tidak tahu apakah kata-kataku tadi menyinggungnya. Yang aku tahu, aku harus mengeluarkan ganjalan ini dari hatiku.
"Kamu maunya aku seperti apa?"
"Aku mau kamu seperti arung jeram. Tidak bisa ditebak. Mendebarkan."
Lagi-lagi dia diam. Aku membuang muka.
Hanya selang beberapa detik kemudian, tangannya meraih tanganku. Dan semua terjadi begitu cepat saat tiba-tiba saja sebuah cincin sudah melingkar di jari manisku.
......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar